Mohon tunggu...
SIFA NURUL QOLBI
SIFA NURUL QOLBI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Hobi saya menggambar,memasak,menyanyi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BBM Naik Rakyat Kecil Sengsara

18 Oktober 2022   18:47 Diperbarui: 18 Oktober 2022   18:57 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Area SPBU dipenuhi oleh antrean kendaran sepeda motor,terutama oleh tukang ojek online.Mereka mengatakan bahwa mereka akan tetap menunggu walaupun antreannya panjang.Hal ini terjadi karena mereka ingin mengisi subsidi dengan harga yang murah sebelum harga subsidi tersebut benar - benar naik.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyatakan kenaikan harga BBM berlaku mulai 3 september 2022.Harga BBM yang naik meliputi BBM subsidi seperti Pertalite naik dari Rp.7.600 per liter menjadi Rp 10.000 per liter,kemudian solar dari Rp. 5000 menjadi Rp.6.800 dan Pertamax dari Rp.12.500 menjadi Rp.14.500 per liter.

Dengan naiknya BBM tersebut tentunya sangat berdampak pada perekonomian masyarakat, terutama bagi masyarakat kecil.Seperti tukang ojek Online,mereka hanya memiliki pendapatan yang pas- pasan karena terkadang harga tarif yang diberikan penumpang tidak sesuai dengan jarak yang ditempuh,selain itu dalam tarif itu mereka juga mendapatkan potongan dari aplikasi yang digunakannya,sehingga mereka hanya mendapatkan sedikit keuntungan.Seiring dengan naiknya harga BBM tentunya mereka sangat merasakan kerugian yang besar karena pengeluaran menjadi lebih besar dari pendapatan.

Dengan demikian,pemerintah harus segera melakukan tindakan.Jika memang tujuan mereka menaikkan harga BBM tersebut merupakan pengalihan anggaran subsidi untuk bantuan yang lebih tepat,sebaiknya sebelum mereka menaikkan harga BBM tersebut mereka harus memikirkan dampaknya terlebih dahulu terhadap masyarakat, terutama bagi masyarakat kecil.Dengan naiknya harga BBM ini Pemerintah memberikan kebijakan kepada masyarakat dengan memberikan BLT kepada masyarakat kecil,tetapi sayangnya BLT itu hanya bersifat sementara karena dana yang diberikan tidak sebanding dengan dampak jangka panjang yang akan timbul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun