Stigma yang mengatakan bahwa ibu hamil yang mengalami kegemukan berarti sehat sepertinya sudah melekat di lingkungan kita. Tapi, pada kenyataannya kegemukan yang dialami ibu hamil dapat juga menjadi tanda bahwa ia menderita obesitas, dan tentu saja ini akan berbahaya bagi si ibu dan janin yang dikandungnya.
Ibu hamil yang mengalami kenaikan berat badan memang hal yang wajar, namun jangan sampai melewati batas normal, bahkan sampai obesitas. Saat hamil, tentunya kita perlu untuk selektif memilih asupan untuk kita dan juga bayi yang dikandung. Asupan yang bergizi selain dapat menyehatkan untuk si ibu dan juga jabang bayi, namun juga sangat berguna untuk mengontrol kenaikan berat badan saat hamil.
Kenaikan berat badan setiap ibu hamil berbeda-beda tergantung dari indeks massa tubuh yang dimilikinya. Untuk wanita sebelum hamil memiliki indeks massa tubuh normal, yaitu antara 18,5-22,9., disarankan mengalami kenaikan berat badan sebesar 11-15 kg.Â
Sementara untuk wanita sebelum hamil memiliki indeks massa tubuh yang berlebih, yaitu >25, disarankan untuk mengalami kenaikan berat badan sebesar 6-11kg.
Kenaikan berat badan berlebih, bahkan sampai obesitas yang terjadi pada ibu hamil, bukanlah masalah yang dapat dianggap sepele. Ibu hamil yang sudah mengalami obesitas rentan mengalami gangguan kesehatan. Berbagai penyakit atau komplikasi kesehatan tidak hanya akan terjadi pada ibu, namun juga bayi yang dikandung.
Beberapa gangguan kesehatan yang dapat dialami ibu hamil obesitas, diantaranya adalah diabetes gestasional. Pada ibu hamil, diabetes gestasional dapat berlanjut ke diabetes tipe 2 di masa depan.Â
Kedua, risiko yang dapat dialami oleh ibu hamil dengan obesitas adalah preeclampsia, yaitu komplikasi kesehatan yang ditandai oleh tekanan darah tinggi. Selain itu, ibu hamil dengan obesitas rentan mengalami keguguran daripada ibu hamil dengan berat badan normal.
Selain beberapa risiko yang dapat dialami oleh si ibu, kejadian obesitas pada ibu hamil ini juga dapat membahayakan si bayi, diantaranya adalah bayi yang dilahirkan memiliki berat badan berlebih (makrosomia).Â
Ukuran bayi yang terlalu besar ini akan meningkatkan risiko cedera selama persalinan, misalnya bayi tersangkut di jalan lahir atau ibu mengalami pendarahan.Â
Selain itu, risiko lain adalah kelainan bawaan pada bayi, seperti cacat pada saraf tulang belakang (spina bifida) maupun penyakit jantung bawaan. Tidak hanya itu, janin juga lebih berisiko meninggal dalam kandungan.
Untuk mengindari masalah seperti contoh di atas, ada beberapa cara yang dapat dilakukan ibu untuk upaya pencegahan. Pertama, melakukan pola hidup sehat saat hamil.Â