Mohon tunggu...
Fandy Rasyid
Fandy Rasyid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jadilah Manusia yang Berguna dan Bermanfaat, Walaupun Sering Di Manfaatkan Hidup Indonesia! www.sifandy.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Seharusnya Jauh dari Kekeringan

22 September 2015   20:44 Diperbarui: 22 September 2015   20:53 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia negara kepulauan yang hampir berjumlah 18.306 Pulau (sumber : wikipedia) dengan luas garis pantai indonesia mencapai 99.000 KM (sumber : National Geographic) tentunya ini menunjukan indonesia memiliki banyak sekali sumber daya air, ya tentu saja itu air laut.

[caption caption="Garis Pantai Indonesia"][/caption]

Apakah air laut tidak bisa kita konsumsi?

Secara langsung tentu saja tidak bisa karena pasti asin banget rasanya, untuk itu diperlukan sebuah proses untuk merubah air laut menjadi air yang bisa dikonsumsi. mungkinkah itu, tentu saja. Pertanyaannya adalah mau atau tidak menerapkan teknology perubahan air ini untuk kepentingan bangsa.

Teknology perubahan air laut menjadi air konsumsi ini sebenernya sudah banyak yang meneliti, dan saya yakin LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) sesungguhnya sudah pernah meneliti hal ini atau sudah pernah tercetus ide ini, tinggal penerapannya (implementasi) saja untuk kepentingan bangsa yang masih terkendala dengan berbagai macam rintangan dan hambatan.

Sebuah contoh implementasi penerapan teknology ini pernah dilakukan oleh anak sma dari Lumajang, Jawa Timur di terbitkan oleh koran tempo pada tahun 2012, mengenai teknology perubahan air laut menjadi air tawar telah dilakukan riset dan hasilnya air tersebut mampu digunakan untuk konsumsi, hanya saja pengembangannya hingga tahun 2015 kekeringan ya tetap saja terjadi di wilayah indonesia tercinta ini.

Menurut Arif penciptaan alat tersebut sebagai solusi murah mengatasi kebutuhan air bersih yang layak dikonsumsi, terutama bagi warga pesisir pantai. Apalagi peralatannya cukup sederhana dan bisa dibuat oleh siapa saja.

Sejumlah peralatan dan bahan yang dibutuhkan untuk merancang alat yang disebut sebagai Penukar Ion itu di antaranya drum plastik dengan kapasitas 100 liter. Pada bagian bawahnya dipasang kran untuk mengeluarkan air. Dibutuhkan juga niru atau tampah untuk pembatas setiap lapisan.

Adapun bahan-bahan yang diperlukan, seperti pasir, karbon atau arang, kerikil, ijuk serta batuanmineral clay jenis piropylite atau zeonit. Batuan ini gampang ditemukan di pegunungan kapur.

Para siswa SMA 3 memperoleh batuan jenis ini dari daerah Turen, Malang. Batuan ini biasa digunakan untuk campuran pembuatan keramik.

Teknologi mengubah air laut menjadi air tawar mirip dengan teknologi penjernihan air. Menggunakan metode penyaringan atau filtrasi. Yang membedakan hanyalah pada formula batuan. Untuk mengubah air laut menjadi air tawar, batu piropylite atau zeonit harus direndam terlebih dahulu dalam cairan Natrium Hydroksida (NAOH2) selama waktu tertentu untuk kemudian dijemur hingga kering.

Batuan piropylite kemudian dihancurkan menjadi tiga ukuran yang berbeda, mulai dari yang halus, agak kasar, dan kasar. Semua bahan kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik secara terpisah dan berlapis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun