Mohon tunggu...
Fandy Rasyid
Fandy Rasyid Mohon Tunggu... wiraswasta -

Jadilah Manusia yang Berguna dan Bermanfaat, Walaupun Sering Di Manfaatkan Hidup Indonesia! www.sifandy.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indonesia Seharusnya Jauh dari Kekeringan

22 September 2015   20:44 Diperbarui: 22 September 2015   20:53 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lapisan paling bawah adalah batuan zeonit yang ditumbuk halus. Kemudian berturut-turut di atasnya batuan yang agak kasar, kemudian batuan yang kasar. Setiap lapisan dipisahkan oleh tampah yang terbuat dari anyaman bambu yang bagian tepinya dihilangkan.

Lapisan di atas batuan adalah ijuk. Di bagian atasnya berturut-turut kerikil, karbon, atau arang hingga lapisan paling atas yakni pasir.

Menurut Arif, formula yang sementara ini diterapkan adalah untuk kapasitas 100 liter. Sedangkan untuk bahannya masing-masing 10 kilogram. Sedangkan natrium Hidroksida untuk merendam batuan ini diperlukan lebih kurang 10 gram. "Air laut mengandung garam yang merupakan ion negatif. Dalam prosesnya nanti ion negatif ditukar dengan ion negatif dari batuan yang sudah direndam dalam larutan NAOH2.”

Teknologi ini, kata Arif, jauh lebih murah dibandingkan dengan alat sekelas Reverse Osmosis (RO) yang harus melalui tahap penyulingan. Harganya pun sangat mahal.

Arif mengakui tahapan percobaan dilakukan berulang kali sebelum ditemukan formula yang pas, sehingga kadar garamnya bisa nol persen.

Sumber : Tempo

Teknology yang lain adalah 

Metode paling umum—setelah destilasi atau ‘desalinasi termal’—adalah reverse osmosis, di mana air laut dialirkan melalui membran untuk menyaring garam. Di seluruh dunia, sekitar 50 juta meter kubik air laut didesalinasi tiap hari dengan menggunakan metode ini. Angka tersebut terus meningkat: dalam kurun waktu empat tahun, operator memperkirakan akan memproduksi sekitar 100 juta meter kubik air terdesalinasi per hari. Sebagian besar air tersebut  digunakan di pertanian, konurbasi utama,  dan resort wisata, di mana konsumsi per kapita sangat tinggi.

Sumber :MMIndustri

Rasanya dengan jumlah air yang berlimpah di dunia ini, sesungguhnya masalah kekeringan itu hanyalah sebuah alasan, kita boleh beranggapan kekeringan disebabkan karena perubahan cuaca dan memang iklamnya saat ini seperti itu, namun bukan berarti kita harus selalu pasra tanpa berusaha. Perkembangan teknology yang pesat saat ini sudah mampu untuk mengolah air laut menjadi air tawar.

[caption caption="Air Minum"]

[/caption]

Pertanyaannya apakah pemerintah kita mau, berinvestasi membangun industri air minum yang bertujuan untuk mensejahterakan rakyatnya - Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun