Sore hari sekitar pukul 15:00 saya sempat ngobrol santai dengan orang yang sama - sama gila bola dengan saya terutama Manchester United. Ditengah obrolan kami saya sempat berbisik "Eh kabarnya David Moyes mau jadi asisten Fergie loh" dan dia pun menjawab "Oh ya baguslah, sambil latihan mungkin sebelum Fergie 'angkat kaki' sebagai manajer". Dan sedikitpun kami tidak pernah berpikir bahwa sore itu Sir Alex akan benar - benar 'pergi'.
Sampai setelah kami berpisah dengan urusan masing - masing, ketika saya membuka timeline twitter, saya benar - benar seperti euh.... sulit sekali rasanya membaca kalimat demi kalimat di media sosial burung biru itu. IT WAS SHOCK. Berlebihan ? Ya mungkin ini berlebihan tapi bagi kami ini mengejutkan, mungkin bukan bagi kami saja, tetapi bagi dunia persepakbolaan di jagat raya ini.
Bagaimana tidak, manajer yang kurang lebih sudah 27 tahun menjadi arsitek Manchester United ini harus benar - benar "meninggalkan" posisinya. Karena memang dalam wawancara tadi sore, SAF akan tetap berada di MU namun di jajaran kursi direksi dan Duta. Bersama Setan Merah sejak 6 November 1986 bahkan lebih tua dari saya berada di dunia ini, SAF banyak menelurkan prestasi dan pemain terbaiknya. Salah satunya 13 trofi Premier League dan 2 trofi Champion. Di sela interview sore ini, menurutnya inilah saat yang tepat meninggalkan klub raksasa Inggris itu dalam posisi yang sudah kuat, disamping dia akan menerima trofi terakhirnya nanti di pesta juara saat laga kandang vs Swansea City (12/5/2013).
Terus penggantinya ? Nah berbagai rumor begitu santer siapakah pengganti sang Legenda MU ini kelak. Ada yang menyebutkan Mourinho, Moyes, Klopp, dsb. Namun semua itu akan terjawab dalam waktu 2 x 24 jam alias hari Jumat nampaknya kita sudah mulai akan mengetahui siapakah suksesor Manchester United selanjutnya.
Ah, bingung saya harus bagaimana... ? Padahal saya cuma seorang fans tapi kesedihan bergejolak di hati saya. Saya akan merindukan permen karet ciri khasnya, waktu dia marah - marah ke wasit dengan wajah yang memerah. "Hairdryer time", "Fergie Time", "In Fergie We Trust", I will so yearn for that time, Opa...
Mendengar kabar Sir Alex Ferguson "retirement" ini bagaikan mendengarkan kekasih tiba - tiba datang terus nyamperin kita terus bilang "Sayang, aku bukan yang terbaik buat kamu, kita udahan aja yah". Nah mungkin perasaan saya akan kacau balau, gak karuan, sedih, bingung. Kurang lebih seperti itu. Hmm bedanya mungkin ketika kekasih memutuskan meskipun kita masih cinta tapi pasti ada perasaan benci, but NO FOR SIR ALEX, selalu cinta dan tak ada perasaan benci...
