Mohon tunggu...
arief fudin
arief fudin Mohon Tunggu... -

Lahir dari keluarga sederhana, menikah dan punya 2 orang putri; Ade dan Ova. Saat ini masih luntang-lantung tidak bisa kumpul bersama keluarga karena usahaku pailit. Pernah kuliah di UI tapi gak bisa nerus karena gak ada biaya...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mesir, Mubarak dan Kompasiana

14 Februari 2011   02:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Lho...apa hubungannya...? Banyak...

Mesir

Negeri seribu menara ini terkenal dengan kebudayaannya yang sangat maju dan sangat tua. Bahkan Mesir adalah salah satu pusat peradaban manusia. Agak sulit memisahkan antara Mesir dan Firaun. Setiap kali kita mendengar kata Mesir pasti kita membayangkan Firaun, kalaupun agak melenceng; membayangkan mummy atau pyramid misalnya, yah..ujung-ujungnya firaun juga.

Firaun ini memang saangat-sangat terkenal, hampir semua kitab samawi mengabadikannya, tentu saja disertai dengan hal-hal positip dan negatipnya. Tapi umumnya kita akan selalu membayangkan yang negatipnya.

Apa yang membuat Firaun menjadi sangat kejam dan otoriter....? Kekuasaan atau Power. Karena memiliki kekuasaan yang besar inilah Firaun jadi lupa diri, sampai-sampai ia memproklamirkan bahwa dirinya adalah tuhan. Tapi kebenaran selalu menang, walaupun terkadang butuh waktu dan perjuangan yang sangat berat.

Mubarak

Nah...ini dia Firaun modern. Setelah menggantikan Anwar Sadat, mubarak baik-baik menjalankan kekuasaannya, kemudian menjadi baik, eh...lama kelamaan menjadi kurang baik.

Apa yang melatar belakangi sikap Mubarak ini...? Sekali lagi, Kekuasaan atau Power.

Manisnya kekuasaan telah membuat Mubarak lupa dan selalu merasa benar, dengan segala cara ia ingin melanggengkan kekuasaannya. Bahkan ia telah menyiapkan pewaris tahtanya. Mirip Firaun kan...cuma beda dikit, firaun memiliki musuh abadi yaitu kaum bani Israil, Mubarak..? dia malah menjadi sekutunya, terutama sama mbahnya yaitu Amerika.

Lagi...Kebenaran akan selalu menang. Meskipun butuh waktu hampir 30 tahun plus 18 hari. Akhirnya Mubarak terjungkal dari tahtanya.

Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun