Setiap orang mungkin saudah pernah melihat running text LED. Benda ini sering juga disebut dengan moving signyaitu suatu tampilan dengan lampu berukuran kecil-kecil. LED (ligt emitting diode) merupakan komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju, yang terbuat dari bahan semikonduktor sehingga warna cahayanya tergantung jenis bahan semikonduktornya.
Running Text LED bisa kita lihat toko-toko, dipinggir jalan, persimpangan jalan dan tempat-tempat kedatangan orang-orang seperti terminal, bandara dan stasiun untuk memberikan informasi.
Nah, pada akhir Juli 2016 ini, seseorang yang bernama Salma Elmer pada akun media sosial facebook mengunggah sebuah foto situasi stasiun Cawang dengan kata-kata“ini bukan di China. Ini di stasiun Cawang malam ini. Perhatikan huruf aksara Cina di papan perunjuk…..!!!!!” tepat pada pukul 9.44 pm atau pukul 21.44 Wib.
Dari hasil postingan Wanita tersebut, membuat beragam tanggapan dari teman-temannya pada kolom komentar. Mereka membuat suatu analisis dan kesimpulan berdasarkan pendapat mereka. Bahkan Wanita yang memosting poto tersebut juga “curiga” bahwa NKRI bagian dari Provinsi cino.
Andri Mardisal, salah satu yang ikut komentar pada postingan tersebut mengatakan “Petunjuk khusus bagi Penduduk Haram asal Tiongkok dengan tujuan sebagai calon pemilih (Pilgub) budak Tiongkok di Jakarta”. Aneh memang, sejak kapan warga negara asing bisa memilih Gubernur provinsi di Indonesia.
Rulisna Aziz malah mengajak Pemegang KTP palsu untuk ikut pilih Ahok, salah pak yang bisa milih harus KTP asli. Kalau palsu udah dipenjara duluan. huhuhu
Kemudian Mardyan Mardian mengatakan “kita sambut mereka semeriah mungkin yaaaa……… dengan golok dan parang!”. Yang ini mau ngapain Pak, terus mau sambut siapa? Kalau mau sambut seseorang pakai Tari-tarian atau setidaknya makanan lah. Hahahahah
Kalau dulu ada Kristenisasi, Islamisasi, Hindunisasi dan lain sebagainya, pada Komentar ini juga muncul istilah Cinalisasi. TO Riwelai mengatakan “Indonesia mau di cinalisasi”.
Dari semua yang komentar, intinya menghubung-hubungkan dengan China dan Pilgub. Walaupun demikian, ada juga yang berani langsung bertanya melalui Twitter kepada pihak Commuter Line. Pada akun yang bernama #rakyatDitipu dengan id @frans_surya bertanya denga melampirkan foto “ini bukan di China. Ini di stasiun Cawang malam ini. Perhatikan huruf aksara CIna di papan petunjuk @CommuterLine”.
Atas pertanyaan tersebut pihak Commuter Line menjawab “@frans_surya Mohon maaf atas ketidaknyamannya sehubungan adanya kerusakan papan informasi posisi KRL di peron stasiun Cawang” melalui akun @CommuterLine.
Ohhh… ternyata karena rusak toh, bukan karena tulisan China.