Di desa Hendrosari, sekelompok mahasiswa dari program KKN BBK Universitas Airlangga 3 telah memulai kegiatan belajar yang tidak hanya bermanfaat bagi mereka, tapi juga bagi lingkungan sekitar. Pada 30 Januari 2024, mereka terlibat dalam mempelajari pengelolaan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Bank Sampah Induk (BSI) Lontar Sewu Berseri di Desa Hendrosari. Inisiatif ini bukan hanya menarik, tapi juga berpotensi menjadi inspirasi bagi desa-desa lain dalam mengelola sampah dengan efektif.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para mahasiswa, yang dengan serius mempelajari bagaimana sampah warga, mulai dari organik hingga anorganik, dikumpulkan dan dikelola di lokasi tersebut. Sampah organik seperti sisa makanan dan sampah basah diolah menjadi biopori dan pupuk kompos menggunakan mesin penggiling khusus. Menariknya, hasil olahan ini dijual dengan harga Rp 5000 per pack, yang tidak hanya menguntungkan secara ekonomi tetapi juga bermanfaat bagi taman desa dan kawasan wisata Lontar Sewu.
Sementara itu, sampah anorganik seperti plastik, kaleng, dan kardus dikumpulkan untuk dijual ke pengepul dan diolah kembali. Kegiatan ini tidak hanya mengedukasi mahasiswa tentang pentingnya pengelolaan sampah, tetapi juga membantu desa dalam mengelola limbahnya.
Selain itu, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Hendrosari saat ini sedang berusaha menciptakan berbagai inovasi dalam pengelolaan sampah. Dukungan dari pemerintah kabupaten Gresik turut memperkuat upaya ini. Aristoteles, Ketua BUMDesa Hendrosari, menyatakan bahwa desa ini sedang mempersiapkan kegiatan launching TPST BUMDESMA Masyarakat Sejahtera Menganti. Tujuannya adalah untuk tidak hanya membuat Hendrosari sebagai contoh pengelolaan sampah yang baik, tetapi juga menyebarkan praktik ini ke seluruh Kecamatan Menganti.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN BBK Unair 3 tidak hanya mendapat pengalaman belajar yang berharga, tetapi juga turut berkontribusi dalam pengembangan masyarakat yang berkelanjutan dan peduli lingkungan. Inisiatif ini diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengadopsi praktik pengelolaan sampah yang efektif dan bertanggung jawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI