Mohon tunggu...
Eka AnisahYusryana
Eka AnisahYusryana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saya Mahasiswa Universitas Airlangga Prodi Teknik Industri

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Pendidikan Gizi pada Permasalahan Stunting oleh Mahasiswa AMERTA Universitas Airlangga

25 Desember 2022   22:24 Diperbarui: 25 Desember 2022   22:31 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sesi diskusi oleh narasumber dipimpin oleh moderator (dokpri)

World University Association for Community Development (WUACD) berdiri sejak 2018 dengan fokus pada peningkatan kualitas program pengabdian masyarakat baik di Indonesia maupun di luar negeri. Fakultas Kesehatan Masyarakat turut berkontribusi dalam program pengambian masyarakat. Menggandeng Malaysia dan Bangladesh, FKM UNAIR mengangkat isu stunting yang saat ini menjadi perhatian global. Pencegahan Stunting pada anak memang perlu dilakukan sedini mungkin karena perkembangannya akan berlanjut hinga dewasa. Anak merupakan pondasi paling penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia di masa depan sehingga kesehatan anak Indonesia merupakan hal yang perlu diperhatikan. 

Agustus 2022, FKM UNAIR melaksanakan  Webinar Series 2 dengan judul "Implementation of Nutrition Education in Indonesia by Amerta Student". Pada webinar ini, dilakukan pemaparan dan diskusi bersama Dr. Corrienna Abdul Talib (Malaysia) dan Prof Hsiu Ling Chen (Taiwan) mengenai perkembangan kebijakan edukasi gizi untuk pencegahan stunting. Selain itu, dipimpin oleh Wakil Dekan III Fakultas Kesehatan Masyarakat, Trias Mahmudiono, SKM., MPH., GCAS., Ph.D. ,dilakkan diskusi mengenai usulan pendidikan gizi yang relewan untuk anak sekolah dasar terutama pada masalah stunting

Sesi pertama diberikan pada Dr Corrienna yang memaparkan Nutrition Education Activities in Malaysia. Permasalahan gizi pada anak dimalaysia tidak lepas dari stunting, obesitas, kekurangan kalsium dan vitamin D serta anemia. Dimalaysia pendidikan gizi diberikan melalui prakarsa prasekolah seperti bantuan makan prasekolah, modul murid sehat, program TV untuk pendidikan makanan sehat, science subject hingga program dan kampanye kesehatan gizi. Malaysia menerapkan pendidikan kreatif dengan menggabungkan edukasi kesehatan dengan aktivitas interaktif yang membuat siswa enjoy namun tetap bisa menerima edukasi dengan baik. Diakhir sesi Dr Corriena menutup pemaparannya dengan kutipan al Quran surat Taha 20:81 "Eat and drink but avoid excess.."

Pemaparan materi oleh Dr Corrienna (dokpri)
Pemaparan materi oleh Dr Corrienna (dokpri)

Sesi selanjutnya diberikan oleh prof Hsiu Ling Chen dari Taiwan mengenai Global Food Security in Taiwan terutama pada case "Diet on the control of kidney diseases from the persective of nutrition and public health". Setelah pemaparan dilanjutkan presentasi oleh amerta student yang telah melaksanakan program edukasi gizi kepada anak sekolah khususnya pada sekolah dasar. Amerta student dibagi dalam 5 Group dimana setiap grup memiliki topik edukasi yang beragam mulai dari pentingnya makanan sehat, healthy food vs junk food hingga pentingnya protein. Masing - masing group telah melakukan project edukasi melalui media online dan berhasil memberikan pendidikan gizi pada anak - anak sekolah dasar di daerah sasaran. 

Program edukasi gizi ini dilakukan ke anak sekolah dasar yang memuat 2 program yaitu edukasi gizi pada anak sekolah dasar banyuwangi dan makasar oleh mahasiswa AMERTA (mahasiswa AMERTA merupakan mahasiswa pertukaran pelajar Universitas Airlangga yang berasal dari luar negeri). Pada program kedua dilakukan oleh Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga di beberapa Sekolah Dasar di wilayah Surabaya. 

Presentasi mahasiswa Amerta dilanjutkan diskusi dengan narasumber (dokpri)
Presentasi mahasiswa Amerta dilanjutkan diskusi dengan narasumber (dokpri)
Dalam proses edukasi, setiap group memberikan pretest dan postest sebagai evaluasi pencapaian dan hasilnya menunjukkan bahwa keseluruhan peserta edukasi mengalami peningkatan pengetahuan. Hal ini ditunjukkan oleh adnya  kenaikan nilai pengetahuan anak Sekolah Dasar yang diedukasi yaitu dari 56.00 menjadi 95.50. 

Program pengabdian masyarakat ini merupakan salah satu kontribusi FKM UNAIR terhadap Sustainable Development Goals khususnya pada point 3 (Good Health and Well-Being). Dengan adanya program ini diharapkan mampu meningkatkan awareness generasi muda ditingkat sedini mungkin mengenai pentingnya asupan gizi yang seimbang sebagai pencegahan berbagai penyakit terutama pada masalah gizi kronis stunting.

Dokumentasi kegiatan (dokpri)
Dokumentasi kegiatan (dokpri)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun