Mohon tunggu...
Sido Waras
Sido Waras Mohon Tunggu... karyawan swasta -

suka nonton sepakbola

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

PSSI menolak Dana Pemerintah bagi Timnas

28 Maret 2014   17:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:21 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Penolakan Timnas dibiayai pemerintah sedikit menyegarkan mata, karena masyarakat terus menerus disuguhi hiruk pikuk politik yang didominasi kicauan Prabowo yang kelihatannya gagal menjadi Presiden. Keberanian para petinggi PSSI yang dijuluki segelintir manusia anti persatuan sebagai mafia, telah membuka mata masyarakat pecinta PSSI yang tidak mengetahui asal muasal pendanaan PSSI.

Kerentanan PSSI karena hidup di dua alam, yakni sebagai bagian masyarakat Indonesia yang berarti harus taat kepada aturan pemerintah dan keberadaan PSSI yang juga harus mematuhi aturan-aturan FIFA memang bukan masalah sepele. Sikap FIFA yang sangat keras dalam hubungan dengan pemerintah disikapi dengan bijak oleh para mafia. Meskipun uang TIMNAS (terutama U-19) yang diputar untuk Persebaya ISL ternyata tidak menghalangi setiap kegiatan Timnas. Kapanpun Timnas butuh, uang ternyata tersedia sampai-sampai bantuan pemerintah harus ditolak. Seandainyapun keuangan itu diputar untuk Persebaya, klub Persikubar telah membuat kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Surabaya dengan menjadi pemuncak klasemen sementara wilayah timur dan pembobol gawang lawan paling produktif. Bandingkan dengan Persebaya 1927 yang juga cukup produktif membuat sensasi. Terutama tentu para pengurusnya. Gaji Ibnu Grahan belum terbayar sekitar 250-300 jutaan, belum lagi para pemainnya. Namun hebatnya mereka punya dana cukup untuk gugatan ke CAS. Pencitraan pengurus tak becus ini begitu kentalnya, rela memberi makan orang-orang pinter di luar sana, namun para pemain yang membela dengan keringat dan darah diabaikan. Berita baik bagi pendukung Persebaya, Andik akan kembali ke Persebaya jika kondisi sudah normal. Normal di sini tentu bukan milik pemain, palatih dan official Persebaya 1927.

Sebagian kecil manusia mengaku reformis – gagal total – menuduh para mafia takut diaudit. Sementara, dulu para nyinyir mania menolak keras pemakaian pajak mereka dipergunakan PSSI. Entahlah apa maunya para reformis – gagal – ini. Apakah benar PSSI rasa KPSI didanai ARBcalonpresidenku, yang berarti KPSSI menguning (sebuah analog lucu karena di dalam PSSI banyak manusia biru dan merah) atau yang lain saya tidak peduli, yang pasti bukan AP yang sudah lari tunggang langgang menimbulkan begitu banyak kebobrokan dan hutang bagi klub dan PSSI serta Timnas. Yang pasti PSSI harus terus bergerakdan menggerakkan roda ekonomi insan bola tanah air.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun