Mohon tunggu...
Sidiqqq H
Sidiqqq H Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Institut Agama Islam Latifah Mubarokiyah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Warna Kulit Manusia

16 Oktober 2024   21:19 Diperbarui: 18 Oktober 2024   09:43 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

WARNA KULIT MANUSIA

Pada suatu hari yang cerah di atas langit dewa dewi semuanya mempunyai tugasnya masing-masing seperti Dewi awan, Dewa matahari, Dewa angin, Dewa hujan, dan Dewi Pelangi. Kehidupan berjalan semestinya, suatu hari cuaca sedang cerah dewa angin merasa bosan di langit karna tidak ada pekerjaan sama sekali. Sang dewa angin keliling mencari kerjaan kesanaa kesini, Ketika sang dewa angin sedang mondar mandir mencari kerjaan tidak sengaja ia  bertemu lah dengan temanya yang tidak bekerja juga yaitu Sang Dewi awan.

Dewi Awan Bertanya: "Sedang apa kamu wahai sang dewa angin nampaknya kamu dari tadi kesana kemari?"

Dewa Angin: "Aku bosan wahai sang dewi awan, Aku sudah terbang dari sabang sampai Merauke tapi aku masih saja bosan."

Dewi Awan: "Aku tadi barusan habis melihat dewa matahari bekerja, kenapa kamu tidak melihat dewa dewa lain yang bekerja juga?"

Seketika Sang dewa angin merasa punya ide, "iyah juga aku harus mengunjungi dewa dewa lain yang sedang bekerja" ujar sang dewa angin. Kala itu Sang dewa angin langsung meminta izin pamit ke Sang Dewi Awan tanpa pikir Panjang.

Singkat cerita, Sang dewa angin sampai lah di tempat dewa dewa yang sedang bekerja yaitu Sang Dewa Matahari., akhirnya Sang dewi angin menghampiri Dewa matahari itu yang sedang bekerja.

Disana Sang Dewa Matahari sedang bekerja, sedang memancarkan Cahaya ke seluruh negeri sabang sampai Merauke, dan Sang Dewa Matahari sedang membantu manusia yang sedang berjemur pakaian, jempur padi, jemur ikan asin, dan sebagainya.

Nah seketika Sang Dewa Angin udah lama memperhatikannya dan akhirnya ia keppo karna Sang Dewa Matahari Cuma dari pagi sampai sore saja bekerjanya, akhrinya sang dewa angin memulai percakapan:

Dewa Angin: "Wahai Sang Dewa Matahari, apa kamu tidak Lelah terjaga dari pagi sampai sore nante?"

Dewa Matahari: "Tidaaakkk, aku senang dengan pekerjaan ku ini, aku senang melihat pohon dan padi tumbuh, Aku sedang melihat petani mengumpulkan padinya, aku senang melihat para ibu tersenyum karena baju-baju keluarganya kering, aku sangat amat senang melihatnya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun