Mohon tunggu...
Sidik Dwip
Sidik Dwip Mohon Tunggu... Penulis - Bekas tangan bertinta pikiran

sebab waktu harus mengisahkan sesuatu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peran Kapitalisme dalam Pasar Media Global

12 November 2018   23:50 Diperbarui: 13 November 2018   13:08 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peran Kapitalisme Dalam Pasar Media Global

Untuk pera pelaku bisnis nampaknya sudah tidak asing mendengar pasar global, atau mungkin sudah menjadi cita -- cita umum untuk para pelaku bisnis agar usaha mereka bisa memeiliki segmentasi pasar global. 

Tentu jika dibayangkan memiliki pasar global merupakan keuntungan yang besar, karena secara pendapatan barang atau jasa yang dijual akan jauh labih tinggi harganya dibandingkan dengan pasar domestik. Tidak hanya sekedar nilai atau harga, dengan memiliki pasar global para pelaku bisnis juga akan mendapatkan relasi yang luas, dengan memperluas relasi bisnis itu akan membuka peluang -peluang keuntungan yang akan didapatkan oleh para pelaku bisnis.

Namun dibalik keinginan mendapatkan pasar global tentunya selalu ada perjuangan yang berat dan salah satu langkahnya harus membangun pondasi sejak dini dan harus memiliki modal yang besar. 

Konteks pembahasan pelaku bisnis disini adalah para pemilik media massa, dengan asumsi dasar setiap pelaku bisnis pasti ingin memperlebar sayap bisnisnya atau dengan kata lain para pemiliki media massa ingin mendapatkan pasar global. Yang menjadi persoalan adalah sudahkah media massa memiliki pasar globalnya? Dan apakah media massa yang berasal dari Indonesia dapat mendapatkan pasar globalnya?

Ada beberapa perusahan media global terdiri dari perusahaan yang berkedudukan di Amerika (ada lima pemain besar dalam perusahaan media di Amerika, seperti kelompok Time Warner, Disney, Viacom, News Corporation dan NBC Universal).  Global Media Comm (MNC), Jawa Pos Group dan Kelompok Kompas Gramedia adalah nama -- nama media massa yang memiliki ruang lingkup yang luas dan berpengaruh.  

Untuk mendapatkan pasar secara global setiap pemilik media harus memiliki modal. Menyinggung terkait tentang modal dan komersialisasi media ini erat kaitannya dengan kapitalisme, Kapitalisme menurut Peter L. Berger secara etimologis yakni dari istilah capital muncul pertama kalinya pada abad ke-12 dan 13, yang artinya dana, persediaan barang, sejumlah uang dan bunga pinjaman. 

Di abad ke-18 istilah tersebut dipakai orang dalam istilah sempit, khususnya mengacu pada kapital produktif. Tentunya Karl Marx berperan dalam menjadikan istilah ini menjadi suatu konsep sentral yang disebut dengan cara produksi. Kata kapitalis barangkali bermula pada pertengahan abad ke-17 yang mengacu pada pemilik kapital (1990: 20-21). 

Kata kapitalisme pertama kalinya ternyata bukan dipopulerkan oleh Adam Smith yang dianggap sebagai teorisi kapitalisme klasik. Juga bukan oleh Karl Marx yang selalu kita asosiasikan kata kapitalisme dengannya, meski Marx banyak memakai istilah capital, capitalist atau capitalistisc dalam analisnya tentang peranan modal, pemilik modal dan cara produksi dalam suatu proses industrialisasi di Eropa Barat. 

Kata kapitalisme menjadi universal ketika karya besar Warner Sombart terbit. Sejak itulah kapitalisme dianggap sebagai lawan dari sosialisme. Meski demikian, etimologi ini memang menunjuk pada beberapa unsur kunci dari fenomena kapitalisme, yakni: Kapitalisme berakar dari sumber dana dan ini adalah cara khusus untuk mengelola produksi (Berger, 1990).

Kita bisa pahami ternyata kaum kapitalis sangat mempengarui untuk perkembangan sebuah media massa. Tidak hanya modal para media massa ini juga harus melihat aspek yang lain yaitu inovasi dan kreatifitas. 

Perkembangan teknologi dan komunikasi ini sangat memberikan pengaruh besar pada media untuk mengunah strategi bisnisnya. Ditengah tengah pekembangan teknologi konvergensi, media terasa seperti dituntun untuk bisa menyesuaikan diri dengan mendistribusikan konten melalui banyaknya pilihan platform dengan waktu bersamaan.

Ada tiga hal penting yang saya kutip melalui hasil skripsi Tika Yulianti yang berjudul Komodifikasi Media Cetak Analisis Ekonomi Politik Pada Media Indonesia yang dapat digunakan sebagai patokan untuk mengidentifikasi karakteristik suatu industry. Ketiga hal itu berikaitan dengan:

  1. Customer requirments : merujuk pada harapan konsumen tentang produk media yang mencakup aspek kualitas, diversitas dan ketersediaan
  2. Competitive environment : yakni lingkungan pesaing yang dihadapi perusahaan, jika dilihat melalui televisi, hal ini dapat terlihat dari media berlomba -- lomba dalam menyajikan program yang sedang ramai digandrungi oleh khalayak.
  3. Social expectations : berhubungan dengan harapan masyarakat terhadap industri media. Semakin tersedia program yang bagus, maka akan semakin beragam format acaranya dan semakin bagus kualitasnya [1]

 Untuk bisa bersaing dipasar global media sejak dini sudah mempersiapkannya semua aspek mulai dari modal hingga kontent, tidak hanya modal yang besar kreatifitas dan inovasi sangatlah dibutuhkan untuk bisa bersaing dan masuk pada pasar global.

Refrensi :

  1. Berger, Peter L. 1990. Revolusi Kapitalis. Mohammad Oemar (terj.). Jakarta: LP3ES 
  2. Kamaruddin Hasan dan Deddy Satria M, 2009. Kapitalisme, Organisasi Media dan Jurnalis: Perspektif Ekonomi Politik Media.
  3. Rahayu, Analisis Dampak Pergeseran Karakteristik Industri Pers Pada Strategi Perusahaan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia. (Bandung: Remaja Rosda Karya. 2000) h, 26
  4. Skripsi Tika Yulianti yang berjudul Komodifikasi Media Cetak Analisis Ekonomi Politik Pada Media Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun