penyandang disabilitas selalu identik dengan kekurangan dari berbagai hal yang tidak menyenangkan. Faktanya, keterbatasan yang dimiliki penyandang disabilitas tidak mencegah mereka untuk berprestasi dan bermanfaat bagi lingkungannya. Untuk itu , saya mengangkat prestasi dengan menghadirkan teman saya waktu sekolah TKLB (Taman Kanak-Kanak Luar Biasa) Santi Rama Jakarta. Alhamdulillah teman-teman disabilitas sekolah saya di Santi Rama banyak yang meraih prestasi. Salah satunya Muhammad Fauzan yang dipanggil Ozan, dia adalah seorang difabel yang mengalami gangguan pendengaran sejak lahir.
Stigma negatif yang sering ditujukan kepadaSejak kecil, Muhammad Fauzan tidak bisa mendengar. Ada gangguan dalam pendengarannya sejak lahir, yang membuatnya sulit berkomunikasi lantaran dia juga mengalami gangguan bicara. Â Namun keterbatasan yang dia miliki justru diyakini menjadi sebuah prestasi. Semua ini adalah berkat semangat yang tinggi dengan penuh kesabaran,kekuatan lahir batin dan usaha dari kedua orang tuanya, yaitu bapak Mahmudi dan ibu Zulaikha. Selain orang tua yang selalu mendukung dan memberi semangat,ada kakak ozan namanya Zahra Putsumazki, yang berkuliah di UNDIP jurusan matematika. Dukungan yang diperoleh dari keluarga membentuk rasa percaya diri dalam diri ozan.
Pendidikan Ozan dimulai dari TKLB Santi Rama pada tahun 2003-2009, TK Kepondang pada tahun 2009-2010, SD Kepondang pada tahun 2010-2014, SD Islam Al-Azhar 23 Semarang pada tahun 2014-2015, SMP Islam Al-Azhar 25 Semarang pada tahun 2015-2017, SMA Negeri 1 Semarang pada tahun 2017-2020. Dan pada saat ini Ozan sedang menempuh bangku perkuliahan di UNS (Universitas Negeri Solo) atau biasa disebut Universitas Sebelas Maret Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV).
Walaupun memiliki keterbatasan, namun sejak kecil Ozan terus menggali potensinya untuk menekuni dunia seni. Kegemarannya menggambar membuat orang-orang di sekelilingnya mendorong Ozan untuk mengikuti berbagai kompetisi. Segudang prestasi berhasil diraihnya, berkat dedikasi dan semangatnya sehingga Ozan terpilih sebagai Pemuda Difabel Berprestasi Nasional 2021 dari KEMENPORA, dan di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Ozan telah mengumpulkan lebih dari 10 karya yang dinyatakan sebagai juara waktu itu.
Selain terpilih sebagai Pemuda Difabel Berprestasi Nasional tahun 2021, Ozan juga memiliki berbagai prestasi, diantaranya adalah; Juara 3 lomba manga drawing tahun 2016 tingkat kota Semarang, Juara 1 Lomba poster hari pendengaran nasional tahun 2017 tingkat provinsi, Juara 1 lomba desain poster putra FLS2N tingkat kota semarang tahun 2018, Juara 1 lomba desain poster putra FLS2N tingkat kota semarang tahun 2019, Juara 3 lomba MLBB Heroes x Adat Indonesia oleh MLBB Greation League Indonesia tahun 2021 dan peraih medali perak lomba Lukis cat air nasional SIAPFEST UNNES tahun 2021. Selain itu, sekarang ozan juga diikut sertakan sebagai juri diberbagai perlombaan disekitar kampusnya.
Keahlian yang dimiliki ozan antara lain: Illustrator, Desain Grafis, Animation, Fotografi dan Videografi. Sedangkan perangkat lunak yang ia kuasai adalah Adobe Photoshop, Paint Tool SAI dan Sony Vegas Pro. Tentu bukan hal mudah untuk menguasai hingga berhasil mengantongi segudang prestasi tersebut. Prestasi yang diraih ozan merupakan pembuktian bagi dirinya sendiri dan sekelilingnya bahwa dia mampu berkarya melampaui keterbatasannya. ozan sudah suka menggambar sejak masih di TK.
Sederet penghargaan tersebut membuktikan bahwa keterbatasan tidak menghambat Ozan dalam berinovasi, berkreasi serta berprestasi. Ozan berharap prestasi yang telah diperolehnya dapat menginspirasi dan memotivasi pemuda di Indonesia terutama para penyandang disabilitas agar dapat berprestasi dan ikutau aktif dalam berkarya menjadi manusia yang mandiri untuk masa depannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H