Mohon tunggu...
Sida Guri
Sida Guri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sahabat Seruput

3 Mei 2017   13:11 Diperbarui: 3 Mei 2017   13:16 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Harum itu menusuk tajam kerinduan
 Dinginya bekas embun pagi terhapus uap kenikmatan
 Seruput sekali membawa jiwa dalam ketenangan
 seruput dua kali membawa rasa dalam perenungan
 Seruput tiga kali membawa rasa dalam pemikiran

Ia temanku dan sahabatku dalam kesendirian
 Ia temanku dan sahabatku dalam kegundahan
 Ia temanku dan sahabatku dalam kerisauan
 Ia temanku dan sahabatku dalam kelelahan
 Ia temanku dan sahabatku dalam kekecewaan
 ia temaku dan sahabatku dalam kompleksitas kegalauan

Tak hentinya seruput demi seruput membawa dalam kedalaman segalanya
 Perbandingan komposisi dalam kuantitas yang pas melahirkan sahabat
 Setia mendengar dalam bisu segala ocehan
 Berbicara melalui pemikiran, ia tak henti memberi inspirasi dan menjaga emosi
 Kadang ia tak banyak bicara namun membiarkanku menemukan jawaban dengan sendirinya

Ceritanya hampir habis, Ia mulai bosan dan menjadi dingin menanggapiku
 Kenikmatan pun segera hilang dan sirna, ya kenikmatan memang barang yang fana
 Aku percaya darinya bahwa pahitnya hidup dapat menjadi nikmat bila kita bisa menambahkan dengan pas (tidak berlebih) manisnya gula

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun