Mohon tunggu...
Sida Guri
Sida Guri Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pembawa Lentera

2 Mei 2017   16:12 Diperbarui: 2 Mei 2017   16:20 1183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lentera-lentera mulai mereka nyalakan,
 Setitik cahaya mulai membesar di antara luasnya samudera kegelapan
 ya, cahaya harapan, terang masa depan
 Berharap mereka akan ada pembawa lentera-lentera muda

Dinamisnya waktu tidak membuat minyak lentera menjadi statis
 mereka mulai lelah, minyak mereka hampir habis,
 Cahaya lentera tak secerah dulu.
 Apa jadinya ketika mereka menuntut ganti atas minyaknya?.

 Oh… Pembawa Lentera…

 Dimanakah cahaya harapan, terang masa depan
 Bukankah itu adalah semangatmu dan minyakmu?
 Kau mulai bosan?, Kau mulai kehilangan idealisme?

 Oh pembawa lentera muda,

 dapatkah kau bertahan bersama cahaya dan terangmu
 dengan sedikit minyakmu?
 tetaplah menanti dengan sisa minyakmu, agar..
 cahaya harapan, terang masa depan tetap menyala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun