Di pagi yang cerah, seorang anak perempuan naik pohon kelapa denganmemakai rok tapi tidak memakai celana dalam dihalaman rumah Pak Borju. Ketika Pak Borju keluar rumah karuan saja beliau kaget.
“Astaghfirullahal’azhim… Hei, turun kamu…..” katanya sambil menutup mata. Lalu ia meronggoh saku celananya.
Anak kecil itupun turun.
“Nih, 20.000, buat beli celana dalam, lain kali pake celana dalam ya !” ,katanya seraya memberikan selembar uang duapuluh ribu.
Anak kecil itu senang bukan kepalang. Ia pun berlari ke gubuk ibunya.
“Mama…. Pak Borju ngasi uang 20 ribu… soalnya tadi aku naik pohon kelapa ga pake celana dalam….jadi ngasi uang buat beli celana dalam”
Mamanya kaget. Ia merasa tertarik.
“Wah, benar begitu?” Ia pun berpikir, kalo anak kecil yang naik aja dikasi Rp. 20.000,- kalo orang dewasa pasti lebih banyak lagi.
Sore harinya, Ibunya anak kecil tersebut mulai naik pohon kelapa, persis yang dilakukan anaknya tadi pagi. Memakai rok, tapi tidak bercelana dalam. Pak Borju pun melihatnya, ketika ia baru mau masuk rumah.
“Astaghfirullahal’azhim… Ibu…ngapain disitu… turun Bu !!” , katanya seraya menutup mata. Lagi-lagi ia meronggoh saku celananya.
Ibu itu langsung turun dan berpikir,”wah… kayaknya uangnya lebih besar nih !”
Pak Borju langsung memberikan uang, “Nih, 2.000, buat beli silet, lain kali pake silet ya,Bu !”
Kok, ngasinya beda ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H