TBC) di kalangan anak-anak, yang mencapai 1,3 juta kasus di seluruh dunia (WHO, 2022), menunjukkan perlunya upaya lebih lanjut dalam pencegahan dan penanganannya. Anak-anak merupakan kelompok rentan yang memerlukan pendekatan khusus.Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera di Malang telah memainkan peran vital dalam upaya untuk mengurangi dampak TBC melalui inisiatif pencegahan, deteksi dini, dan pengobatan. Meskipun telah ada upaya signifikan, angka kasus TBC tetap tinggi, khususnya di kalangan anak-anak. Untuk menanggapi hal ini, PR Konsorsium Penabulu-STPI telah aktif melakukan skrining TBC sebagai bagian dari strategi pencegahan dan deteksi dini. Skrining dilakukan dengan berbagai metode, termasuk penyuluhan kepada masyarakat umum dan keluarga pasien.
Masih tingginya angka kasus Tuberkulosis (Dalam rangka mencapai sasaran Populasi Rentan Utama (PRU) pada periode Grant Cycle 7 (GC7) 2024-2026, PR Konsorsium Penabulu-STPI merencanakan Pekan Skrining Tuberkulosis Serentak. Kegiatan ini akan dilaksanakan di Posyandu yang tersebar di 190 Kota/Kabupaten di 30 provinsi di Indonesia, dengan fokus pada wilayah-wilayah dengan tingkat kasus TBC tertinggi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mendukung upaya eliminasi TBC pada tahun 2030 dengan memperkuat peran komunitas dalam pencegahan dan pengendalian penyakit ini.
Pekan Skrining Tuberkulosis Serentak di Posyandu akan melibatkan kader TBC terlatih bekerja sama dengan Puskesmas setempat untuk mendeteksi dini kasus TBC pada balita dan orang dewasa di sekitarnya. Kegiatan ini juga akan meningkatkan pemberian terapi pencegahan TBC (TPT) pada balita yang memiliki kontak dengan kasus TBC.
Kegiatan ini bukan hanya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang TBC tetapi juga sebagai langkah nyata dalam mencapai eliminasi penyakit ini. Dengan kolaborasi antar berbagai pihak dan partisipasi aktif masyarakat, diharapkan upaya ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memerangi TBC, khususnya pada anak-anak, dan mencapai tujuan eliminasi TBC sebelum tahun 2030.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H