Mohon tunggu...
Marlina -
Marlina - Mohon Tunggu... -

Allaahumma shallii 'alaa sayyidinaa Muhammad, wa 'alaa aali Sayyidinaa Muhammad.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pagiii 'Matahari Sudah Tinggi'

26 April 2012   06:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi dua kata  'pa' dan 'gi' singkatnya awal dari hari,

pagi?

apa yang bisa kita ceritakan dengan kata pagi?

Sebelum memeulai kegiata pasti kita akan menemukan pagi, tapi pagi setiap orang berbeda-beda. Ada pagi saat matahari belum menampakan cahayanya, ada pagi yang matahari sudah mengeringkan jemurannya, yang membedakan pagi hanya saat dimana kita bangun tidur.

Dan pagi. bagi gue adalah ketika matahari belum menampakan cahayanya,mungkin masih malu untuk keluar, biasanya gue akan di bangunkan dengan suara  azan yang terdengar jelas dari musholah depan rumah. Sebenarnya mata gue akan enggan untuk di buka mungkin juga malu untuk terlihat seperti matahari yang masih malu untuk keluar. Tapi dengan teriakan azan yang menurut gue agak kurang merdu itu memaksa gue harus bangun karna kewajiban gue sebagai muslim, sholat subuh.

sholat yang paling sedikit rakaatnya tapi sholat yang mungkin banyak di tinggalkan oleh setiap umatNya. terkadang mereka lebih memilih untuk tetap di tempat tidur, dan bangun saat matahari sudah mengeringkan jemurannya.

Itu pun yang terjadi pada gue saat ini. Gak tau knapa pagi tadi gue gak mendengar suara azan yang sumbang itu. Atau mungkin yang azan pagi tadi terlalu merdu suaranya yang mengakibatkan gue makin tertidur pulas. Entahlah,,, itu hanya alibi yang bisa gue buat tapi yang jelas gueee kesiangan hari ini. Titik.

gara-gara kesiangan gue gak sholat subuh, dan gara-gara kesiangan hari ini gue ke habisan nasi uduk bu'Diman, dan gara-gara kesiangan gue bisa terlambat ketempat kerja, dan gara-gara kesiangan gue bisa kena potongan gaji atau sekedar uang makan, dan gara-gara kesiangan gue bene-bener akan kehilangan suara merdu ayam jago gue. dari situ gue baru sadar kehilangan waktu pagi hari benar-benar membuat gue rugi.

gue panik, bangun langsung lari ke kamar mandi, bukan untuk mandi, atau sekdar gosok gigi,  cuma ada waktu buat cici muka doank, langsung lari cari baju kerja. yang ada dalam pikiran gue bukan menghilnagkan bau iler yang ada di tubuh gue, tapi yang ada di pikiran gue cuma jarum jam sudah mendekati angka delapa.

huhhhhhhfff,,, sampai di tempat kerja benar-benar kesiangan. dengan tapang polos tanpa makeup, geu menyapa rekan kerja dengan muka yang sangat tidak segar,...
di sini gue baru sadar bangun siang itu ibarat "Sudah jatuh tertimpa tangga pula" semuanya serba terburu-buru bukan hanya badan gue yang masih bau tapiiiiiii maluuuuuu niiii ke kantorrr pake sandal jepit,,,,,,, :((((((((.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun