Pagi yang mendung dan di selimuti kabut tipis membuat dingin suasana. Namun tak menyurutkan kami pergi memancing di sungai sekaligus mengisi waktu luang dan menyalurkan hobi.
Sengaja kami pergi mancing di pagi hari karena :
1. Pagi hari adalah waktu yang tepat dan cocok untuk pergi memancing karena pagi hari adalah saatnya ikan mencari makan dan keluar sarang.
2. Kesempatan strike di pagi hari sangat tinggi, kemungkinan di daerah lain juga sama. Seperti halnya memancing di laut juga ada waktu-waktu tertentu agar membuahkan hasil pancingan.
Pukul. 06.00 wib kami pun sudah berada di spot sungai, tak mau menunggu lama seperangkat joranpun kami pasang dan langsung lempar umpan. Kami tak mau kehilangan moment berharga sambtan ikan nilem babon. Umpan kelapa muda, tempe goreng dan cacing lumpur menjadi umpan andalan berburu ikan nilem babon. Kondisi air sungai yang cukup bagus membuat kami sangat optimis untuk mendapatkan sambaran ikan. Perbekalan mancing kamipun tak ketinggalan, seperti kopi dan makanan ringan telah kami siapkan malam sebelumnya.
Total empat joran sudah terpasang, masing-masing dua joran dengan rangkaian satu dan 2 kail. Namun jorannya teman saya hanya menggunakan satu rangkaian mata kail saja, itu karena dia tak biasa menggunakan lebih dari satu rangkaian. Ada alasan tersendiri kenapa dia lebih suka pakai satu rangkaian pancing. Dia beralasan karena kalau pakai rangkaian lebih dari satu katanya sering nyangkut saat di tarik ikan karena spot sungai memang rawan nyangkut.
Setelah menunggu beberapa lama, ikan nilem berukuran kecil berhasil saya naikkan dengan umpan cacing lumpur. Ada banyak sambaran pada joran kami, namun masih di dominasi ikan-ikan kecil saja. Kamipun tetap sabar menunggu dengan penuh kesabaran sambil menikmati kopi dan cemilan. Selang beberapa menit, joran teman saya disambaran. Dan akhirnya ikan nilem babon prtama berhasil diselamatkan dengan umpan cacing.
Lempar dan terus lempar lagi demi mendapatkan strike ikan nilem babon. Waktu terus berjalan, cuacapun sedikit lebih hangat. Tiba-tiba joran manual punya teman di sambar. Namub perlahan ikan yang cukut agresif membuat kewalahan mengendalikan karena pakai gulungan senar manual. Alhasil ikan tersangakut ranting di dasar sungai. Dengan penuh kesabaran akhirnya ikan nilem babon terselamatkan.
Waktu semakin siang, matahari pun mulai menghangatkan tubuh kami. Masih bersabar menunggu sambil ngobrol dan menikmati perbekalan. Tiba-tiba tanpa kita ketahui, ternyata joran saya yang sebelumnya menjulur ke depan, setelelah di tengok ternyata joran sudah menghadap ke arah samping di tempat saya duduk. Sontak saya kaget dan tak pikir panjang saya langung angkat joran. Ternyata benar saja ikan menyambar umpan. Alhamdulillah ikan nilem babon berhasil saya dapatkan. Sambaran yang sangat cepat secepat kilat membuat joran lenyap dari pandangan mata.