Tumpukan sampah di TPS Pasar Cibolerang terlihat menggunung memenuhi bak-bak sampah. Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Bandung menyebabkan tumpukan sampah yang tak terkendali. Menurut salah seorang pengurus TPS setempat, Pak Iwan (57 tahun), jumlah sampah yang berada di TPS belum seberapa, mengingat masih banyaknya sampah-sampah yang masih berada di rumah warga yang belum bisa diangkut secara maksimal. Keadaan seperti ini hampir serupa di setiap TPS karena distribusi sampah dari TPS ke TPA mengalami kendala akibat hujan yang mengguyur wilayah Bandung dan sekitarnya sehingga menghambat proses pendaur ulangan sampah. Oleh karenanya, TPA tidak sanggup menampung lebih banyak lagi sampah, sementara keadaan di TPS pun tidak jauh berbeda.
Dengan adanya permasalahan distribusi sampah ini, para pedagang pasar Cibolerang terkena dampaknya. Tumpukan sampah yang menggunung serta basah, menimbulkan banyak lalat yang mengganggu proses jual beli. Pengunjung menjadi tidak nyaman karenanya, dan memilih untuk tidak berlama-lama berbelanja. Selain itu banyaknya sampah basah yang berserakan di setiap kios pun menjadi salah satu faktor ketidaknyamanan berbelanja bagi para pengunjung.
TPS Pasar Cibolerang yang terletak tepat di pinggir jalan utama ini juga sedikit mengganggu masyarakat yang lewat di sekitarnya. Dengan banyaknya sampah basah dan busuk, menimbulkan bau yang tidak sedap yang dapat terhirup oleh mereka yang lewat di sekitarnya. Bahkan dari seberang jalan pun bau sampah tersebut masih dapat tercium. Hal ini juga tentunya mengganggu para pedagang makanan yang ada di seberang TPS tersebut.
Menurut pengurus TPS Pasar Cibolerang tersebut, seharusnya masyarakat ikut bekerjasama menghadapi permasalahan ini dengan cara lebih rapi mengemas dan memilah sampah-sampahnya. Mereka dapat membantu kami para petugas lapangan untuk memilah sampah dengan mengemasnya berdasarkan sampah organik dan sampah anorganik, sehingga akan mempercepat kinerja kami dan membantu mempercepat kelancaran proses pendistribusian sampah dari TPS ke TPA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H