Mohon tunggu...
Sibenyu
Sibenyu Mohon Tunggu... -

Ketika Benyu Menjadi Benar Maka Benyu Adalah Benar, Ketika Benar Menjadi Benyu Maka Benar Adalah Benyu.... Nah Lho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jika Yusril Jongos PDIP, Gunawan Jongos Siapa?

9 April 2016   13:33 Diperbarui: 10 April 2016   03:54 3008
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semalam benyu melanjutkan membaca, dan benyu mendapati kalimat yang menurut benyu bijak, kalimat itu ada di dalam brit enc, Jilid R halaman, 817, di situ Georege Washington mengatakan "Your article is a reflection of yourself, try to write as well as possible and look beautiful even though it was difficult,' benyu melanjutkan membaca kembali dan menyelesaikan satu halaman, dalam point itu di katakan "berusahalah menulis walaupun sulit untuk mendapatkan kalimat yang bijak,' dan juga inti penyampaian adalah "stop kalimat provokasi".

George sendiri dalam literaturnya menegaskan, "berikanlah pengertian kepada kelompok atau individu yang tidak mengenyam pendidikan atau yang kurang dalam pendidikan dengan semaksimal mungkin anda bisa,' jika mereka terus di biarkan tanpa ada yang perduli akan kebodohanya, maka negara bisa menghadapi dengan apa yang di namakan "moral deterioration" atau kerusakan moral, jika ini sudah terjadi, maka jangan berharap ada kedamaian di negara tersebut. Benyu tertegun, dan terhenyak."

[caption caption="Sumber : dok pribadi www.kompasiana.com"][/caption]walau benyu bukan siapa-siapa, tapi benyu sangat sepakat dengan karya Pak George W, bahwa perbaikan moral, perbaikan tutur kata dalam berkalimat, bukan hanya tugas pemimpin, bukan juga tugas seorang guru di sekolah, juga buka tugas orang tua, kesemuanya hanyalah faktor pendukung semata, tugas untuk ini sejatinya ada pada diri kita masing-masing, we have to remind anyone if we find it (kita harus mengingatkan jika bertemu itu.) memang semua itu bukanlah hal yang mudah untuk di lakukan, namun jika berusaha, minimal kita bisa sedikit untuk mengingatkan.

Judul di atas "Jika Yusril Jongos PDIP, Gunawan Jongos siapa,? Merupakan bagian dari kalimat provokatif yang dalam americana etc 1, masuk klasifikasi "Sentence provocative and immoral not good, menyebut nama tokoh dengan "jongos dan menyebut nama seseorang dengan "jongos" jelas sangat tidak baik, dalam hal ini benyu ingin mencontohkan sedikit kepada pembaca, tentu dengan harapan pembaca bisa mencerna.

Yusril sendiri menurut kabar hendak mencalonkan diri dalam Pilkada DKI Jakarta 2017, sampai saat ini benyu belum melihat ada partai politik yang akan mengusung, hanya sebatas penjajakan atau sebuah wacana, yang ini menurut beberapa kalangan menjadi wajar, karena ahok yang sudah berniat mencalonkan diri dalam Pilkada dan sudah mantap pada jalan independen pun selalu mendekati partai politik, tentu ahok mendekati parpol untuk mengharap sebuah dukungan, lalu label apa yang akan di sematkan kepada ahok,? apakah ahok bisa kita sebut sebagai "A, atau B, lalu kompasianer Gunawan tersebut "jongos" untuk siapa juga,? maaf, ini terlihat sekali sangat tidak sopan. baik yusril ahok dan gunawan, tentu tidak mau di sebut "jongos,benyu yakin itu, ini hanya sebuah contoh dari benyu.

Semua menjadi resiko masing-masing, tepat sekali, namun kita sebagai individu Mahluk sosial, apakah akan ikut menyebarkan dengan apa yang bisa menimbulkan "kerusakan moral dan etika, tersedia banyak sekali kalimat untuk kita jadikan label atau judul dari sebuah tulisan, jangan takut akan kehilangan pembaca, karena penulis yang baik selalu terlihat dari nama, bukan judul tulisan, media sosial adalah media tanpa batas yang bisa di nikmati kaum muda, kaum terdidik hingga kaum yang sama sekali tidak mengenyam pendidikan, dan jika penulis sudah mempunyai pengikut dalam dunia maya ini, maka tetap artikel itu akan memperoleh pembaca yang banyak, karena mereka semua pasti akan menshare satu sama lain, dan efek inilah yang di khawatirkan bisa menularkan dengan apa yang benyu sebut dengan, "fragility and accustomed to the dirty sentence,' (rapuhnya dan terbiasa dengan kalimat kurang baik).

Semoga kita sebagai manusia yang sudah pernah mengenyam pendidikan dan sudah terbiasa berinteraksi dengan segenap kelompok manapun, bisa sedikit membantu pemimpin-pemimpin negara ini dalam memajukan bangsa, Oya. Maaf, benyu tetap tidak akan memilih ahok, karena prinsip kami berbeda, bukan faktor yusril ataupun faktor siapapun, yusril adalah yusril, yang di mata benyu termasuk tokoh besar, ahok tetaplah ahok, yang saat ini masih menjadi gubernur DKI Jakarta. dan benyu sih apa atuh".

Salam dari benyu
Si kura-kura baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun