Mohon tunggu...
Sibenyu
Sibenyu Mohon Tunggu... -

Ketika Benyu Menjadi Benar Maka Benyu Adalah Benar, Ketika Benar Menjadi Benyu Maka Benar Adalah Benyu.... Nah Lho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies dan Ahok, Ada Gajah atau Ada Goliath

13 Maret 2017   16:24 Diperbarui: 14 Maret 2017   04:00 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pergulatan politik yang di lakukan oleh Anies dan pendukungnya sudah menuai hasil, dengan melihat pergerakan-pergerakan politis yang selama ini berkeliaran dengan sangat baik bahkan cenderung manies seperti gulali, akhirnya oh akhirnya... inilah politik yang pada akhirnya akan menghasilkan eksistensi dan akan banyak menciptakan intrik cerdas (politis).

Ingat sobat, di dalam perpolitikan semua strategi bisa di lakukan dan sah-sah saja, itulah mengapa oh mengapa benyu sebut cerdas, tentunya sah menurut kaidah-kaidah politik itu sendiri, bukan kaidah atau norma pada umumnya.bila oh bila ada yang mengatakan strategi Anies atau Ahok dalam berkomunikasi politik lalu bilang si Anies lebay, atau si Ahok lebay, maka orang-orang tersebut harus belajar dengan yang namanya politik dan pembelajaran itu mudah di dapat, lihatlah masa-masa sebelumnya, di situ tersedia banyak intrik politik dan komunikasi politik yang saat ini sudah basi dan menjadi masa lalu, apalagi jika ada yang bertanya apakah politik itu mendidik? dari mana kita akan mengukur politik itu..huhahuha..."

Anies sudah pasti akan mendapat perlawanan politis yang tangguh dari gajah, Goliath atau giant, tapi bukan jaminan jika David akan kalah melawan semua itu, karena oh karena dalam politik strategilah yang sangat menentukan kemenangan, benyu mencontohkan sekuat apapun nafsu menyerang yang di lakukan oleh Pusamania bila tidak menjaga pertahanan, maka dengan mudah El locco Gonzalez terus menjebol gawang . dan hasilnya adalah 5-1.

Ahok dan pasukanya terus memainkan bola layaknya Barcelona yang menguasai ball posesion, menjadi sangat wajar karena Ahok saat ini di dukung kekuatan penuh, dan benyu menyebut tidak ada yang kurang dari Ahok, dukungan Perpol hebat, koaliasi parpol ciamik,pendukung yang militan serta mesin Cyber media yang sangat baik. pantaskah jika benyu menyebut dengan Goliat, Gajah atau Giant? pantas dong, huhahuha..."

Menghadapi isu miring di media, baik media mainstream maupun media sosial yang benyu sebut hanya sebuah "bungkusan politik kampanye instant" itu bergantung kepada penikmatnya dan yang merasakanya. siapa yang menikmati dan merasakan, tentu masyarakat di lokasi yang di sebut itu. (di baca:realitas lapangan).

Pembelaan substansi (baca:pokok inti masalah yang terjadi) dengan hanya mengandalkan framing media yang sebagian kita dapat dan sedikit sekali kita lihat (apalagi tanpa mengalami) akan membuat pendapat yang jauh atau kabur dari substansi, benyu mencontohkan semisal saja tentang di wilayah yang sedang ada kejadian tidak di bolehkanya jenazah di sholatkan. dan dengan adanya spanduk-spanduknya juga,ini kita mau membicarakan ranah politiknya atau ranah umumnya?

Lihatlah mengapa oh mengapa ini bisa terjadi, Tanyakanlah kepada pemilik kebijakan pengendali wilayah (aparat keamanan dan aparatur pemerintahan, RT, RW Lurah Camat dsb.) kenapa bisa ada spanduk begitu terpampang? Anies, Ahok dan menteri Agama sudah sepakat mengatakan jangan mempolitisasi Agama, apakah kurang jelas? lihatlah kenapa ini bisa terjadi. satu kata. Pembiaran.!!!

Jika kita akan membahas dari sisi ranah politiknya, carilah dulu faktor penyebab, regulator dan kenapa peluang itu bisa di lakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab (jika sudah di temukan faktor penyebab dan si regulator). selalu itu baru namanyan pembahasan secara politik (ada ekses-ekses),dan jika kita akan membahas dari sisi umumnya, jangan menanyakan ranah politis dan tentang ajaran pendidikan politiknya.(pembahasan secara umum).

Pendidikan politik itu hanya bisa di nilai oleh yang menikmati dan melihatnya, person-to person (secara pribadi dan akan dari sisi mana kita memandangnya), jadi tidak ada ukuran quality itu baik atau tidak, seperti benyu sebut darimana akan mengukur baik dan tidaknya, karena apapun yang di perlihatkan di ucapkan oleh Anies maupun Ahok secara otomatis ada pelekatan politis, dan kita tidak bisa menilai Ahok tidak mendidik politik dengan baik, atau Anies tidak mendidik politik dengan baik. karena ini politik jadi menurut mereka ya mungkin biasa-biasa saja.

Lalu apakah peran dari pemilik kebijakan tersebut sudah maksimal? sebut saja seperti peran aparat keamanan, pemerintahan daerah dan lain lain.(ranah umum), sejauh mana peran mereka bisa menindak dan bahkan mencegah hal tersebut terjadi. apakah merek melakukan Pembiaran atau mereka sudah berusaha namun tidak bisa? kira--kira seperti itu, ah jadi serius," huhahuha,.."

Komunikasi dan perilaku politik mudah di perlihatkan dan akan menjadi mudah untuk di lupakan ketika ada pertarungan politik yang baru,' kampanye hanya sebuah media penyampaian yang instant untuk meraih simpati, jangan kaget dan tergopoh dengan adanya black campaign, lihatlah masa lalu, apakah sekarang kita meributkan siapa-siapa yang dahulu melakukan black campaign.? (Ayah benyu).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun