Mohon tunggu...
Sibenyu
Sibenyu Mohon Tunggu... -

Ketika Benyu Menjadi Benar Maka Benyu Adalah Benar, Ketika Benar Menjadi Benyu Maka Benar Adalah Benyu.... Nah Lho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Reshuffle, Ahok dan Swastanisasi "Manager" Ala Jokowi

30 April 2017   08:34 Diperbarui: 30 April 2017   09:56 2117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Reshuffle sudah Dua kali di lakukan oleh Presiden Jokowi. Reshufle jilid pertama Rakyat tersenyum. Reshuffle jilid kedua Rakyat semakin tersenyum, bagaimana jika ada Reshuffle jilid ketiga. Apakah Rakyat masih bisa tersenyum sobat? benyu harap sih apapun tindakan yang di lakukan Jokowi Rakyat harus tetap terbiasa tersenyum. karena bagaimanapun juga, ada hak prerogatif melekat pada diri seorang kepala Negara. baiklah oh baiklah kita mulai sobat, semoga sobat semua baik selalu dan selalu baik.."

Swastanisasi system pemerintahan, kenapa tidak ya sobat, jika Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok di singgung-singgung untuk menjadi menteri kenapa tidak juga. siapa saja boleh kok menjadi menteri, tergantung Dirutnya akan memilih siapa.huhahuha...."

Begini sobat,...di dalam perusahaan besar maupun kecil, pergantian manager itu biasa dan sering terjadi, bagaimana oh bagaimana kalau kita anggap saja para menteri itu adalah manager. dan pengangkatan manager itu hak Direktur utama. apa oh apa itu benar, baiklah, anggap saja benar jika itu menjadi benar.

Menarik sekali benyu melihat cara memimpin Jokowi, bongkar pasang kabinet sudah dua kali. dan itu biasa. bertukar posisi juga biasa. ini mirip dengan cara kerja swasta (di baca : managemenya). bila di swasta manager yang tidak berprestasi itu di tukar atau di ganti, begitu juga di kabinet Jokowi, menteri yang kurang berprestasi juga harus di tukar atau di ganti. karena oh karena kalau tidak di ganti Perusahaan (Negara)  bisa merugi.

Jangan sampai merugi, itu pesan CEO, Dirut dan pemimpin perusahaan untuk para managernya, untuk itulah para pemimpin itu harus benar dan baik dalam memilih manager, sebagai contoh Manager SDM, dia bertanggung jawab terhadap kinerja dan perbaikan mental para karyawannya (pentingnya QHSE), lalu ada manager keuangan, dia harus bertanggung jawab atas keuangan.

di tempat benyu sering terjadi pemecatan atau pergantian, dan itu biasa-biasa saja, karena yang di ganti atau di geser itu harus mawas diri, di ganti karena ada kekurangan atau kurang cocok di posisi itu. dan kemawasan diri itu di dapat karena kebiasaan kebiasaan pergantian. pertama kali sih dulu mereka pada protes, tapi karena tahu instansi atau perusahaan kita harus sehat dan mendapat profit, maka mereka menyadari deh.

Jadi oh jadi perbedaannya pentingnya adalah, kalau kerugian sebuah perusahaan itu kita tidak terkena dampaknya, kalau kerugian Negara kita pasti ikut terkena dampaknya. untuk itulah oh itulah, kita berharap Dirut harus terus mengganti (mereshuffle) manager-manager yang kurang berkualitas. langkah yang baik adalah, biasakanlah pergantian (reshufle) agar sebagai warning untuk para manager." dan manager yang di nilai kurang sip bisa di jadikan kepala cabang saja, yang penting semua itu harus di setujui para dewan komisaris. "huhahuha... salam weekend, Salam super dan Super salam.

readerslidecom
readerslidecom
Salam dari benyu

Si kura-kura baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun