Mohon tunggu...
Sibenyu
Sibenyu Mohon Tunggu... -

Ketika Benyu Menjadi Benar Maka Benyu Adalah Benar, Ketika Benar Menjadi Benyu Maka Benar Adalah Benyu.... Nah Lho

Selanjutnya

Tutup

Politik

Prabowo Subianto: Terlalu Jauh Menuduh Makar

6 Desember 2016   09:26 Diperbarui: 6 Desember 2016   09:32 2311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketua Dewan pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto mengatakan terlalu jauh menuduh Ahmad Dhani dan Ratna sarumpaet cs berbuat makar.Demokrasi itu artinya hak menyatakan pendapat. Saya kira ya mungkin terlalu jauh ya kalau mereka dituduh makar," kata Prabowo dalam konferensi pers di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan.(Kompas.)

Prabowo sendiri mengaku mengenal baik sosok Ahmad Dhani yang ikut ditangkap polisi. Prabowo menilai hal biasa kalau Ahmad Dhani melontarkan kata-kata yang kadang-kadang kontroversial.

"Ahmad Dhani saya kenal orangnya juga bintang panggung. Memang gaya-gaya primadona begitu, apalagi orang Jawa Timur ya dia. Orang Jawa Timur kan bahasanya kadang-kadang menarik. Ya itu sifatnya orang Jawa Timur," Ya kalau saya tepo sliro (toleransi) marilah kita ini satu keluarga, kita cari titik pertemuan jangan titik perpecahan," kata Prabowo.(detik)

10 orang itu ditangkap jumat 2 Desember dini hari antara pukul 03.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB.dan kesemuanya sudah di tetapkan menjadi tersangka. Delapan orang di antaranya dikenai Pasal 107 juncto Pasal 110 juncto Pasal 87 KUHP. Sementara dua orang lain dikenai pasal dalam UU ITE.dalam keterangan pers Polri melalui kadiv Humas Irjen Boy Rafli Amar mengatakan. 

'Aktivitas mereka sudah dilakukan penyelidikan khususnya sejak tiga minggu terakhir," berniat mengajak dan menghasut untuk menggulingkan pemerintah yang sah, dilakukan dengan cara mengerahkan massa dengan jumlah besar dan memanfaatan momen kegatan hari ini," (kemarin jumat 1 Desember.) di tangkap berarti tersangka, tidak ada saksi yang di tangkap,demikian keterangan dari kepolisian.

MAKAR.!

Mungkinkah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bisa di goyang hanya oleh segelintir orang semacam Rachmawati, Ratna sarumpaet,Ahmad dhani dan kawan-kawan.? tanpa bermaksud sama sekali untuk mengatakan bahwa mereka "tidak punya power." tapi itulah kenyataan yang harus saya lihat secara matematis, saya berani bertaruh silahkan di antara mereka, atau sekaligus di gabungkan dan mengajak demo, siapa masyarakat yang akan mengkuti? 

Saya memastikan tidak akan lebih dari 500 orang yang mengikutinya, jika prabowo mengatakan "terlalu jauh menuduh makar.' saya dan mungkin sebagian orang sangat sependapat dengan prabowo, dan jika pihak kepolisian mengatakan "aktifitas mereka sudah di intai selama tiga minggu terakhir, dan mereka berniat mengajak untuk mengerahkan massa menggulingkan pemerintahan yang sah,' bagaimana cara berhitungnya merencanakan makar / penggulingan pemerintahan yang sah hanya di lakukan hanya dalam tiga minggu.? 

Sungguh hebatkah Ahmad Dhani cs, hingga hanya butuh waktu sebentar untuk menggulingkan pemerintahan.dari semua tokoh yang di tangkap saya ingin bertanya kepada anda semua, siapa di antara mereka yang bisa menghasut, mengerahkan massa dalam jumlah besar.? diantara tokoh tersebut bahkan ada beberapa yang tidak anda kenal.di sinilah kerancuan yang terjadi. sekali lagi saya katakan, mereka bukan orang-orang berpengaruh yang mempunyai potensi hebat.(maaf)

Labilnya pemerintah dalam membuat keputusanlah yang membuat keadaan kurang bisa di kendalikan dengan baik,di tambah juga karena gagalnya intelijen, atau salahnya intelijen dalam menganalisa permasalahan, hingga harus tercipta isu segar yang di gunakan untuk menutupi kesalahanya. apakah ini wajar,? 

Tentu, dalam teori propaganda media, analisa yang salah akan terus menghasilkan isu secara terus menerus. dan inilah hasil isu yang sangat tidak kredibel, karena untuk menghasilkan isu yang baik, membutuhkan tolak ukur kewajaran isu tersebut.hilangnya faktualisasi membuat sasaran isu tidak tercapai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun