"Terima kasih atas dukungan rakyat Indonesia Juara umum kembali ke pangkuan pertiwi"
Begitulah tulisan di spanduk yang dibawa rombongan "Parade dari para atlet Indonesia"
Rasanya merinding dan bangga dengan para atlet yang sudah berjuang sampai titik akhir. Semalam (22/11) saya dan kompasianer -mbak Uli- melihat spektakulernya persembahan closing SEA Games 2011 untuk seluruh Indonesia dan tamu dari negeri kawasan Asia yang terlibat dalam SEA Games.
Salut itulah penggambaran perasaan saya tentang pesta olahraga tadi malam. Prestasi diukir kembali untuk mengharumkan nama bangsa sungguh patut kita acungkan jempol buat mereka.
Saya duduk di tribun barat stadion. Walaupun sempat terlambat beberapa menit, akhirnya kami mendapat posisi duduk dengan view 'panggung-lapangan' yang asik.
[caption id="attachment_145271" align="aligncenter" width="576" caption="barisan depan yg membawa gulungan spanduk"][/caption]
Bermodalkan camera handphone dengan resolusi yang sangat biasa saya jeprat-jepret. Beruntung saya berada di belakang para media lain. Saya bisa banyak belajar di sana. Belajar melihat sisi lain dari setiap perhelatan olahraga semacam ini. Belajar bagaimana berinteraksi dengan para penonton lain. Selain itu juga belajar 'melihat' para wartawan kiri kanan di tribun tempat saya duduk. Belajar bagaimana mereka 'bekerja' sambil 'berlibur' dengan cara menikmati setiap guliran acara. Yang saya lihat mereka khusyuk namun tetap dengan pembawaan santai 'berisi'.
[caption id="attachment_145279" align="aligncenter" width="576" caption="salah satu penyiar media, dengan latar "][/caption]
"Keren.," itulah dalam benak saya yang sangat awam tentang dunia jurnalistik.
Ya, selama SEA Games sejak (11/11) sampai (22/11) saya mengikuti beberapa cabor dan menjepret 'potret' beberapa hal yang ingin saya bagi. Ada perbedaan saat menonton di tribun biasa, di tribun VIP sewaktu menonton cabor aquatic, tribun yang sambil berdiri, sampai mencoba merasakan tribun khusus media. Aura setiap penonton berbeda.
Jika saya ditanya  dan disuruh memilih tentang tribun mana yang paling asik. Saya akan bilang, tribun biasa-lah yang paling seru kalau buat nonton sambil teriak-teriak alay hahahaha -oops-. I love freedom. Saya mencintai jingkrak-jingkrak, teriak dan pakai pom-pom ketika menjadi supporter. SERU!