gbr 1: doc. wahyudi kompasianer
Sejak siang, saya bersiap-siap naik Transmusi dengan tujuan Jakabaring Sport Centre. Saya bersama Wahyudi, Rizqi nurmizan, dan (harusnya) juga ada Siti Palembang janji bertemu di lokasi JSC di cabang olahraga Aquatic.
Kami kompasianer Palembang kompak untuk menonton final renang karena ada Mbak Elly Suryani (kompasianer Palembang yang sedang bertugas di cabor Aquatic mengajak para kompasianer untuk ikut bergabung menjadi supporter tim merah putih.
Wuihhh, panas banget udaranya. Rasanya ingin ikut 'nyemplung' bersama atlit-atlitnya muahahhaa..
Beruntung kami bertiga mendapatkan tempat VIP oleh mbak Elly sehingga penonton yang membludak dan desak-desakkan tidak kami rasakan. Kami -saya- suka bangeet sama suasana di dalamnya. Maklum, baru pertama kali masuk cabor aquatic :P jadi pemandangan pun seger-seger, walaaahh *tepok jidat*
Penonton yang membludak pun semakin sesak. Padahal diawal-awal hari SEA Games, pihak Inasoc sempat memberlakukan biaya karcis masuk sekitar Rp. 25.000,- untuk satu orang dan salah satu cara antisipasi membludaknya para penonton.
Sekitar pukul 18:20 wib final renang untuk 100 meter di mulai! SERU! Byurrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrr!!
"kecipak-kecipuk" suara air kolam renang beriak.
Ternyata nonton cabor aquatic enggak kalah seru nonton volley di stadion PSCC ya? *gumam saya culun*
Yup! Sempat diawal-awal suasana, para suporter tim merah putih kehilangan semangat karena Indonesia tak satu pun mengalungkan medali di lehernya. Tak ketinggalan saya juga ikut kecewa. Begitu pun saat saya mengintip-intip wajah Pak Andi Malarangeng yang tepat di atas tribun VIP yang tampak cemberut namun tetap dalam tatapan optimis.
"Wae.. wa.. eoo.. Wae.. waa.. eeooo. Indonesia bisa!"Â begitulah musik yang terdengar samar antara kecipak air dengan gegap gempita dan tepuk riuh para suporter.