Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Mengapa Mesti Berhenti Menulis?

29 Januari 2021   23:02 Diperbarui: 29 Januari 2021   23:29 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada suatu ketika aku akan berhenti menulis.  Mesti berhenti menulis. Mengapa? 

Menulis itu adalah memberi. Memberi perhatian kepada orang lain.  Peduli pada yang ada di luar dirimu.

Pertanyaannya, kapan  waktunya fokus kepada diri sendiri? Mulai peduli pada diri, mulai memperhatikan diri sendiri? Menelaah kekurangan diri sendiri?  Menambahkan ilmu dan pengetahuan untuk dirimu sendiri?

Adakah sempat waktu barang sejenak buat mengoreksi diri, menggurui diri, mengajarkan kepada diri sendiri, jikalau hari-harimu hanya sibuk menulis buat mengingat dan mengingatkan orang lain?

Cobalah sediakan waktu yang banyak buat dirimu sendiri.  

Cobalah sediakan waktumu buat berdiam. Tidak memberi, hanya menerima. Hanya mendengar. 

Bacakanlah tulisan orang lain untuk mu. Agar engkau tahu apa kata orang tentang mu. Tentang kekurangan-kekuranganmu, tentang ketidaktahuan mu, tentang apa saja yang mesti kau lakukan yang selama ini tertunda, yang belum kau lakukan, yang tidak kau lakukan dan juga apa saja yang harus kau tinggalkan. 

Jadi, berhentilah menulis. Gantikan dengan kegiatan membaca, agar ada sesuatu yang masuk pada diri mu, agar dirimu berisi.  Ya, berisi, jangan melulu "keluar".   Mulailah mengisi ruang-ruang kosong itu..... kekosongan pada dirimu, hatimu, pikiranmu dan amalmu...

Masih ada waktu.... sebelum malaikat  "membacakan"  dirimu (ku).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun