Ternyata ia memiliki bakat berpikir layaknya seorang sipil di samping pola pikir  militer yang sudah tentu beliau kuasai.  30 tahun memimpin negeri ini sebagai sipil, ternyata beliau mampu membawa bangsa ini menjadi bangsa yang dihormati dunia sebagaimana kesuksesan yang juga dicapai Soekarno.Â
Sebaliknya, Soekarno yang sipil boleh dibilang mampu melampaui Soeharto yang militer hingga membuat takut dan disegani negara-negara besar karena kepiawaiannya mengelola kekuatan perangnya.Â
Berbanding lurus dengan Soeharto yang juga sukses mengelola organisasi sipil negara ini hingga menjadi salah satu negara terdepan (dalam bidang politik/sipil) di barisan negara-negara dunia ketiga (negara berkembang). Â Â
Kesimpulannya? pilihlah pemimpin yang betul-betul berbakat memimpin. Tak penting berasal dari sipil atau militer. Karena seorang pemimpin tulen, dari manapun latar belakangnya, tentulah ia  akan memiliki bakat (potensi) untuk memimpin, berkemampuan me-manage segala jenis persoalan organisasi yang dipimpinnya.  Â
Mestilah begitu. Setidaknya, carilah yang begitu. Pilihlah yang begitu. Â Dan, semoga ada yang begitu. Â Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H