Mohon tunggu...
Yai Baelah
Yai Baelah Mohon Tunggu... Pengacara - (Advokat Sibawaihi)

Sang Pendosa berkata; "Saat terbaik dalam hidup ini bukanlah ketika kita berhasil hidup dengan baik, tapi saat terbaik adalah ketika kita berhasil mati dengan baik"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pekak!

18 Februari 2019   10:22 Diperbarui: 18 Februari 2019   10:55 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash


P.E.K.A.K.

Oleh: Yai Baelah

*

Barusan Yai diuji kesabaran,,,,
Hampir murka... Menggejolak... Air bah! Meluap.... Meruwap!
(sabar... sabar... sabar yai....)

Jadi ceritanya begini. 

Jreng... jreeengg...!!!

(biar keliatan seru dan yang baca jadi tegang)

Pada suatu pagi, yang harinya sudah lupa.

Alkisah. Kisahnya bermula ketika Yai kehilangan istri.. eehhh... maksudnya mencari istri lagi...  eehhh...  jangan salah paham.! Lagi mencari istri yang baru..... Uuppss! salah lagi!!

(aduuuhh.... gimana memulainya yaa...????%$()#$@&)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun