Tiba - tiba di negeri ini banyak pengamat politik yang muncul.
ruang bicara tidak cuma di televisi saja.
sekarang ada pengamat politik yang bersuara di Kompasiana, di blog, di socmed, dsb.
sah - sah aja si, karena kebebasan berpendapat dijamin UUD.
yang jadi tidak elok adalah ketika komentator tidak mengikuti kaidah ilmiah dalam berbicara.
1. Berbicara tanpa dasar.
Ini yang paling banyak. hanya sekedar mengomentari situasi politik layaknya ibu - ibu ngomentari sinetron "ih, bungaaaa kamu ngapain si deket - deket sama si kumbang, bego lu ya!"
2. Berbicara (seakan) punya dasar.
Ini terjadi pada orang yang tidak berani mempertanggungjawabkan omongannya sendiri. dengan hanya mengutip Mr.X (who is he? no one knows)
3. Bicara dengan dasar yg salah.
ini agak pinteran ini, landasan teori bahan pembicaraan utama adalah ... MEDIA.