Mohon tunggu...
Siapasiapap
Siapasiapap Mohon Tunggu... Lainnya - Profil

Hallo real life

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Air Mata

21 Oktober 2016   16:58 Diperbarui: 21 Oktober 2016   16:59 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dulu kau kuanggap tanda kelemahan

Tanda ketakberdayaan

Bagiku air mata bukan hanya tanda kesedihan

Bahkan bagiku Ia bukanlah tanda kesedihan

Dulu air mata adalah kelemahan

Air mata adalah kemarahan tanpa kuasa

Saat ini air mata adalah penyesalan

Hasil dari perenungan

Bukan penyesalan tanpa asa

Bukan rasa putus asa

Akankah engkau menjadi simbol harapan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun