Pentingkah mahasiswa berorganisasi? Pertanyaan ini acapkali didengar oleh setiap mahasiswa di era sekarang, terutama bagi mahasiswa yang masih awam pastinya mempertanyakan hal itu.
Pertanyaan ini memiliki dua jawaban yang berbeda dari dua sudut pandang yang berbeda pula. Pembagian ini sering terjadi karena minat mahasiswa yang berbeda-beda dalam hal berorganisasi dan keaktifannya sebagai mahasiswa.
Kali ini akan dikaji sekilas tentang jawaban dari dua sudut pandang mahasiswa yang berbeda terkait pentingnya berorganisasi pada mahasiswa.
Sudut pandang pertama dari mahasiswa awam, perspektif ini adalah mereka yang memiliki mindset bahwa tugas dalam kuliah itu cukup belajar dan melaksanakan tridharma perguruan tinggi. Umumnya, mahasiswa yang memiliki perspektif seperti ini dikenal juga sebagai mahasiswa “kupu-kupu”(kuliah pulang-kuliah pulang).
Dikarenakan pandangan bahwa tugas mahasiswa sebatas itu saja, maka mereka tidak memiliki minat dalam hal berorganisasi baik organisasi internal maupun organisasi eksternal. Sebatas melaksanakan tugas mahasiswa dan tridharma perguruan tinggi, maka mahasiswa yang memiliki perspektif ini tidak jarang memiliki perkembangan yang bisa dikatakan jalan di tempat.
Sudut pandang yang kedua dari segi mahasiswa yang memiliki minat dan keaktifan yang tinggi. Umumnya, mahasiswa yang memiliki perspektif seperti ini sering dikatan sebagai babu organisasi dikarenakan minat dan keaktifannya dalam hal mengikuti organisasi.
Mahasiswa perspektif seperti ini juga terbagi menjadi mereka yang minat dan aktif sebagai anggota organisasi, ada pula mahasiswa yang berpikiran bahwa organisasi cukup hanya satu sebagai formalitas mengisi waktu luang.
Tidak sedikit, mahasiswa yang terlibat dalam sebuah organisasi memiliki skill yang sangat menonjol dan relasi yang luas baik di dalam kampus dengan terlibat sebagai anggota internal maupun di luar kampus dengan bergabung dengan organisasi eksternal.
Lantas, Pentingkah mahasiswa berorganisasi? Maka jawabannya, kembali kepada kedua sudut pandang yang sudah dijelaskan diatas. Bagi mahasiswa yang memiliki niat dalam mengembangkan skill dan menciptakan relasi luas, maka berorganisasi cukup penting untuk membangun tujuan seperti itu.
Sedangkan, bagi mahasiswa awam yang bertujuan sebatas untuk belajar dan melaksanakan tridharma perguruan tinggi, maka organisasi hanya akan membuang waktu.
Namun, sebagai mahasiwa tentulah kita harus memiliki relasi yang luas dan mengembangkan skill serta passion yang ada pada diri kita. Diharapkan mahasiswa mengisi waktu luang untuk terlibat dalam organisasi, karena organisasi merupakan penyedia wadah bagi mahasiswa yang hendak berkembang baik dalam hal relasi, skill maupun memperluas wawasan.