Kamis, 10 Agustus 2017 saya berkesempatan mengikuti acara nonton bareng dan jumpa pers film Bad Genius di CGV Grand Indonesia bersama KOMIK Kompasiana.Â
Ini kedua kalinya saya ikut serta dan bisa bertemu langsung dengan sutradara juga para pemainnya yang berasal dari Thailand.
Sebelum film dimulai acara dibuka oleh Ambassador Thailand untuk Indonesia Pitchayapant Charnbhumidol yang memberikan kata sambutan untuk semua yang hadir di acara ini. Kemudian dilanjut oleh kehadiran penyanyi soundtrack Bad Genius yaitu Suthita Chanachaisuwan yang membawakan lagu "Why Can't You See".
Bad Genius adalah film yang disutradarai oleh Nattawut Poonpiriya yang sebelumnya sukses membuat film Pee Mak & I Fine... Thank You Love You. Kedua film ini pun sudah pernah saya tonton filmnya bagus jadi saya tertarik untuk ikut acara nonton film terbarunya ini. Apalagi film produksi GDH Thailand tidak diragukan lagi kualitasnya.Â
Film Bad Genius ini berdurasi 130 menit yang menceritakan tentang seorang siswi SMA bernama Lynn (Chutimon Chuengcharoensukying) yang sangat pintar dan berprestasi. Nilainya selalu sempurna sehingga ia berhasil mendapatkan beasiswa di sekolahnya. Lalu ia berkenalan dengan siswi lainnya yang bernama Grace (Eisaya Hisuwan) yang kurang pintar dalam pelajaran. Karena Grace adalah satu-satunya teman yang dimiliki olehnya maka dari itu Lynn memberikan bantuan saat ujian supaya nilai Grace menjadi bagus.Â
Namun bantuan yang diberikan oleh Lynn diceritakan kepada Pat (Teeradon Supapunpinyo) yaitu pacar Grace yang berasal dari keluarga kaya. Pat memanfaatkan kepintaran Lynn untuk mendapatkan nilai bagus di sekolah dengan cara mendapatkan contekan dari Lynn ketika ujian dengan imbalan uang yang sangat besar. Semakin banyak murid yang diberi contekan maka semakin besar uang yang akan didapatkan Lynn.Â
Di kelas yang sama ada siswa pintar juga bernama Bank (Chanon Santinatornkul) ia mencurigai adanya kecurangan saat ujian.Â
Lalu melaporkannya ke kepala sekolah sehingga membuat Lynn gagal mendapatkan beasiswa untuk kuliah di Singapura.Â
Pat dan Grace memberikan Lynn bisnis baru yang menghasilkan uang lebih besar dari sebelumnya sehingga nantinya Lynn bisa melanjutkan kuliah di luar negeri bersama mereka dengan imbalan Lynn harus memberikan contekan ujian masuk kuliah STIC, karena Pat dan Grace ingin masuk ke perguruan tinggi di Boston.Â
Menyadari ujian STIC sangat banyak Lynn tidak mampu menjalankan bisnis tersebut sendirian jadi ia mengajak Bank. Karena mereka berdua murid yang paling pintar di sekolah dan mempunyai masalah perekonomian keluarga sehingga terpaksa memutuskan ikut perjanjian yang diberikan Pat.Â
Lynn dan Bank akhirnya berangkat ke Australia karena disana ujian STIC dimulai terlebih dahulu dibanding negara lainnya berdasarkan zona waktu dunia. Namun usaha contekan ini akhirnya diketahui pihak penyelenggara setelah Lynn berhasil mengirimkan contekan melalui telepon genggam ke temannya di Thailand.Â