Mohon tunggu...
KKN UGM Sianjur Mula Mula 2023
KKN UGM Sianjur Mula Mula 2023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Tim KKN UGM

KKN-PPM UGM Sianjur Mula-Mula 2023 merupakan salah satu unit KKN UGM yang melaksanakan pengabdian di Desa Boho dan Aek Sipitudai, Kecamatan Sianjur Mula-Mula, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Persistensi Identitas Desa Aek Sipitudai: Kisah dan Warisan Budaya

27 Agustus 2023   23:00 Diperbarui: 27 Agustus 2023   23:02 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Meskipun hanya tujuh marga tersebut yang dikisahkan menjadi keturunan Si Raja Lontung dan Si Boru Pareme, daerah Aek Sipitudai atau tempat pertemuan mereka, saat ini mayoritas justru dihuni oleh marga Limbong atau keturunan Limbong Mulana. Marga Limbong saat ini diketahui rata-rata menikahi bagian marga/boru Silahi Sabungan dan juga bagian marga Parna. Bagian dari Silahi Sabungan adalah Sihaloho, Silalahi, Sipayung, Sinurat, dan Sidabalok. Sementara itu, bagian dari Parna adalah Simbolon, Sitanggang, Sigalingging, Nadeak, Sitio, Turnip, Sidauruk, Saragih, Ginting, dan sebagainya (S. Limbong, komunikasi pribadi, 2023). 

whatsapp-image-2023-08-09-at-00-59-20-64eb71594addee76f603cf54.jpeg
whatsapp-image-2023-08-09-at-00-59-20-64eb71594addee76f603cf54.jpeg

Pesta Tugu Marga Limbong Mulana | Foto: Dokumentasi Pribadi (2023)

Tradisi dan Adat Istiadat Marga: Warisan yang Harus Tetap Hidup 

Tradisi di Aek Sipitudai tetap lestari. Masyarakat mengikuti fungsi tujuh pancuran saat mengambil air. Menurut penjaga mata air tersebut, tujuh jenis pancuran mempunyai manfaat khusus. Ketujuh mata air tersebut beserta manfaatnya terdiri dari berikut:

  • Aek Sibaso Bolon : Bidan atau pancuran untuk ibu yang sudah tidak melahirkan.
  • Aek Namardenggan Daging : Pancuran untuk ibu hamil atau yang masih bisa melahirkan.
  • Aek Namarbaju : Pancuran untuk gadis.
  • Aek Poso-poso : Tempat mandi bayi yang belum memiliki gigi.
  • Aek Pangulu Raja : Pancuran tempat mandi para raja.
  • Aek Raja Doli : Pancuran untuk laki-laki.
  • Aek Hela : Pancuran untuk menantu laki-laki yang mengawini putri marga Limbong.

Pancuran-pancuran tersebut masih dipercayai dan terus digunakan, menjadi bukti melestarikan tradisi oleh masyarakat. 

whatsapp-image-2023-08-04-at-02-00-04-64eb718818333e083c588912.jpeg
whatsapp-image-2023-08-04-at-02-00-04-64eb718818333e083c588912.jpeg

Pancuran Mata Air Aek Sipitudai| Foto: Dokumentasi Pribadi (2023)

Kesimpulan: Jejak Marga yang Tetap Teguh 

Marga adalah penanda atau warisan kuat yang mengingatkan kita akan sejarah siapa kita dan apa yang terjadi pada leluhur kita di masa lampau yang sedikit banyak pasti mempengaruhi keadaan kita di saat ini. Cerita rakyat yang mengikutinya juga bukanlah menjadi perdebatan tiada akhir. Sebanyak apapun data ataupun bukti arkeologis, tidak ada yang bisa menjamin dengan pasti bahwa penafsiran tersebut memang terjadi di masa lampau. Namun, cerita yang beredar turun temurun dapat dimaknai sebagai wujud pelestarian budaya yang terus dilakukan hingga saat ini. Adanya warisan nilai historis, baik itu melalui marga dan cerita, menjadikan kita lebih menghargai dan menganggap suatu tempat itu sakral. Pada akhirnya kita cenderung tidak merusak apa yang kita miliki saat ini.

whatsapp-image-2023-08-09-at-01-10-02-64eb716c18333e7844089042.jpeg
whatsapp-image-2023-08-09-at-01-10-02-64eb716c18333e7844089042.jpeg

Peresmian Tugu Limbong | Foto: Dokumentasi Pribadi 

Daftar Referensi

Limbong, Songli. (2023). Wawancara Pribadi. Kabupaten Samosir. 10 Juli 2023. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun