Mohon tunggu...
Dicky Saputra
Dicky Saputra Mohon Tunggu... -

Anak Aceh yang ingin Indonesia men"Sejahtera"kan rakyatnya

Selanjutnya

Tutup

Politik

Antara CAMEN Partai dan CAMEN Profesional

21 Oktober 2009   02:28 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:34 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Salam Sejahtera bagi seluruh penCINTA Indonesia :)

Entah siapa yang pertama sekali melontarkan istilah CAMEN dari partai politik dan CAMEN dari kalangan profesional. Padahal kalau kita mau jujur banyak sekali kader yang profesional berada di partai politik karena partai politik adalah "jalan yang lebih dekat" kepada kekuasaan.

Dan kita juga harus ingat, bahwasanya banyak sekali kader bangsa ini yang yang pintar dan profesional "membangun" negeri orang lain diluar sana. Dengan alasan besarnya pendapatan atau lainnya mereka emoh pulang kampung membangun negeri.

Alhamdulillah sebagian dari mereka dengan semangat ingin membangun negeri rela kembali ke kampung halaman walau "apapun yang terjadi". Dan salah satu yang menampung mereka adalah partai politik yang dijadikan sebagai sarana perjuangan membangun negeri.

Bisa kita lihat dari dulu sampai sekarang ternyata yang mengelola negera ini adalah kalangan profesional yang aktif dipartai politik. Sebagai contoh MS. Hidayat yang Ketua KADIN itu ternyata juga pengrus GOLKAR. Ada yang mau komplain bahwa MS. Hidayat "bukan" orang profesional?

Maka dari itu istilah CAMEN dari partai politik dan CAMEN dari kalangan profesional sudah layaknya diakhiri saja. Dan untuk media massa juga jangan jadi "penjual" istilah tersebut, atau bagi yang "merasa" profesional tapi gak dapat panggilan Cikeas harap bersabar karena belum waktunya. :)

Jadi gimana kalo kita ganti aja istilah CAMEN dari partai politik dan CAMEN dari kalangan profesional menjadi CAMEN dari partai politik dan CAMEN dari non partai politik. Lebih sederhakan? Dan tidak ada polemik! :)

Salam sejahtera dari sang penCINTA Indonesia dari Ujung Baratnya (Aceh) :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun