Mohon tunggu...
Si Anak Badai
Si Anak Badai Mohon Tunggu... Lainnya - Lembaga Pendidikan

Satu huruf per satu huruf

Selanjutnya

Tutup

Bola

Kalah Kosong Empat itu Biasa Saja

16 November 2024   07:56 Diperbarui: 16 November 2024   07:58 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kecewa. Sedih. Iya! Masa timnas sendiri dikalahkan begitu rupa tidak kecewa dan sedih. Apalagi setelah menyaksikan bagaimana punggawa timnas berjuang di lapangan. Berjibaku, berlarian, lompat, jatuh dan bangun. Kevin yang perdana membela timnas, disambut antusias, malah harus ditarik dilapangan sebelum pertandingan usai.

Tapi ini kecewa dan sedih sebentar saja, sebab ini kekalahan biasa saja. Sekelas Real Madrid dengan pemain hebat itu, bisa kalah kosong empat. Sehebat Argentina yang bukan lagi bercita-cita masuk ke putaran piala dunia, pernah juga mengalami dengan kemasukan banyak gol.

Tim yang mengalahkan Real Madrid dan Argentina itu bermain lebih bagus. Itu saja. Mereka berlari lebih cepat, melompat lebih tinggi, bangun dari jatuh lebih segera. Maka mereka menang dengan meyakinkan.

Itulah yang dilakukan Jepang semalam. Lihat bagaimana pemain mereka seperti lebih dari sebelas orang. Kemana bola menuju, di situ ada pemain Jepang. Ketika jagoan kita memegang bola, pemain Jepang langsung mengepung. Belum lagi larinya yang ampun-ampunan. Gol kedua itu membuat terperangah, ketika seorang pemain Jepang lari sedemikian cepatnya untuk membuat gol.

Jepang tadi malam memang luar biasa. Ribuan suporter kita tidak menganggu mereka sama sekali.

Tinggal timnas kita. Menganggap kekalahan ini biasa saja, kemudian bermain lebih baik. Tim yang bagus melakukan itu. Real Madrid kekalahan kosong empat, namun tak sampai sebulan mereka merayakan kemenangan. Argentina kalah kosong empat, tapi berbilang tahun kemudian mereka menjadi juara Piala Dunia.

Timnas seyogyanya begitu. Kalah dari tim bagus, seringkali lebih baik daripada menang lawan tim lemah. Pahit. Tapi itulah kesempatan kita belajar. Dan, katanya obat memang selalu pahit. Setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun