Â
Sumber gambar.
Â
Jurnalis Narsis adalah cerita-cerita ringan tentang kehidupan sehari-hari seorang jurnalis.
Â
Jakarta, Sabtu (20/2) - "Pak, saya hari Jumat (19/2) izin liputan siang ya, soalnya pagi mau berobat ke dokter gigi," ketikku via whatsapp kepada korlip.
Tidak lama, datang jawaban. "Oke," balas dia. Memang Pak Korlip satu itu penuh pengertian. Tahu saja mulut adalah salah satu bagian penting dari pekerjaan seorang wartawan. Dan mulut tidak akan bisa berkarya dengan gigi senat-senut.
Esoknya, aku menuju ke Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Indonesia, tempat yang terpilih menjadi tempat penyembuhan. Seorang teman menyarankan ke sana, alasannya: murah!
Bukan apa-apa, menjadi seorang wartawan tidak bisa membuatmu jadi sosok yang kalau sakit gigi bisa dengan mudah mengeluarkan uang ratusan ribu sekali bertatap muka dengan dokter, belum termasuk perawatan, obat dan tetek bengek lain.
Sebagai gambaran, di RSGM UI "scaling" atau bersihkan karang gigi "hanya" Rp65.000, di luar uang pendaftaran Rp15.000. Rontgen gigi jenis "panorama" atau menyeluruh, juga Rp65.000. Coba bandingkan saja dengan perawstan gigi di RS-RS lain.