Mohon tunggu...
Humaniora

Memaknai Pesan Kedamaian dari Tulisan Media Sosial “Jerinx SID”

5 November 2016   16:12 Diperbarui: 5 November 2016   17:17 804
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kicauan ini terjadi di tanggal 3 November 2016. Kemudian menjadi viral di berbagai media sosial pada tanggal 4 November 2016. Adalah seorang musisi kenamaan asal Bali, salah satu personel group band SID, bernama I Gede Ari Astina atau biasa dikenal dengan Jerinx.

Tertanggal 3 November 2016, Jerinx memposting sebuah status melalui halaman facebooknya yang berbunyi demikian “Apa yang akan saya lakukan jika agama saya dihina? Saya akan diam. Kenapa? Karena saya percaya Tuhan maha kuasa........” untuk selengkapnya silahkan lihat gambar di bawah ini.

Tulisan Jerinx SID menjadi Viral di Medsos sumber www.facebook.com/JRXSID
Tulisan Jerinx SID menjadi Viral di Medsos sumber www.facebook.com/JRXSID
Menarik untuk saya ulas kembali sebuah pernyataan atau kicauan dari halaman facebok milik Jerinx, yang menyebutkan bahwa “Tapi apa yang terjadi setelah bom-bom tersebut? Enggak ada yang namanya demo atau aksi menolak agama tertentu di Bali. Yang terjadi malah saling bantu untuk memulihkan Bali.”(bersumber dari fb jerinx) Konsern utama saya menulis ini kembali, tidak ada kaitannya dengan SARA.  Saya sendiri tertarik untuk mengulasnya kembali, karena ada kalimat yang tertulis di halaman facebook milik Jerinx yang berbunyi demikian “Yang terjadi malah saling bantu untuk memulihkan Bali”.

Saya sangat senang ketika membaca kalimat ini. Ketika Bali mengalami porak-poranda pasca terjadi bom di Bali, masyarakat Bali rupanya tidak mencari-cari kesalahan. Justru mereka berfokus untuk saling membantu demi memulihkan kondisi di Bali. Tidak ada masyarakat Bali, yang menyalahkan orang-orang barat (bule) datang, sehingga kota kami di bom. Karena mereka tahu, bahwa maksud kedatangan orang bule ini adalah murni untuk berkunjung dan menikmati alam indah panorama di Bali.

Tuhan sendiri dengan segala Ke-Agungan dan Ke-Maha Kuasaannya, menciptakan alam indah pada provinsi ini. Hingga banyak pengunjung datang kemari ,untuk menikmati alam indah, karya Agung dari Sang Pencipta. Ditambah lagi masyarakat ini, memiliki sikap jiwa besar dalam mencermati suatu masalah. Sesuai ulasan saya diatas sebelumnya, yang menyebutkan bahwa “Yang terjadi malah saling bantu untuk memulihkan Bali”. Tentunya karakteristik dan pola pikir seperti ini akan membuat bangsa semakin maju. Alhasil dengan pola pikir seperti ini, Bali segera pulih dari bencana. Hingga pengunjung pun tetap mau berdatangan kembali menikmati alam indah di Bali.

ilustrasi kedamaian sumber pendoasion.files.wordpress.com
ilustrasi kedamaian sumber pendoasion.files.wordpress.com
Semoga bangsa kita Indonesia semakin maju kedepannya. Maju dalam sektor perekonomian, dan juga dalam berpola pikir, demi membangun bangsa yang utuh tanpa perpecahan. Salam Damai untuk semua. Damai di Bali, dan di seluruh Bumi, seperti di Surga.

Salam Syahdu.

Siagian Benedikt A

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun