liang lahat menanti mengkatup
kedua pijar akan rebahan letih
perkuburan tampak sepi bernisan
hanya lisan mengetuk diri akan detik
darah pembulu menitik beku hingga fajar
mati sejenak diambang mimpi diwana nyata
menyatu hangat kepulasan bantalan nisan
saat tikar hanya selembar nyawa kembali pulang
Banda Aceh, 28 April 2010
Rusdiansyah Hutagalung "Si Sajak Dungu"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H