Mohon tunggu...
Rusdiansyah Hutagalung Si Sajak Dungu
Rusdiansyah Hutagalung Si Sajak Dungu Mohon Tunggu... lainnya -

Aku hanya seorang pendidik yang kuanggap masih sedikit mengganjal, namun walaupun begitu aku berusaha untuk menjadi yang terbaik dalam mendidik kehidupan anak bangsa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tentang Kerinduan

15 Januari 2011   03:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:34 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

inikah jalan kesucian memangku butiran airmata tasbih saat hati mengambil keputusan dalam kebaikan melukis kerinduan membimbing penantian menjaga tetesan demi tetesan wudhu berlinang tergenang mengenang sejuk tenang do'a do'a terucap lembut dalam takbir rusuk merasuk dalam sendi-sendi kalbu terpaut sebuah cinta makna dalam sajadah inilah impian istana dikemegahan istana hati Mu ajarilah kami dalam goresan kaligrafi merangkainya menjadi Asma' dalam secawan embun ketenangan memangku butiran airmata tasbih disetiap kalimah Mu inilah renungan penyatuan rusuk kalbu terijab dalam rindu penantian disisi airmata kalimah-kalimah bertasbih Banda Aceh, 14 Januari 2011 Rusdiansyah Hutagalung (Serpihan hatiku)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun