Mohon tunggu...
Eddy Marhaen
Eddy Marhaen Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

The Social Conscience Of Man

Selanjutnya

Tutup

Politik

Lunturnya Semangat Sumpah Pemuda

26 Oktober 2011   19:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 1276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

(Butuh Revolusi Mindset)

Oleh : Edy Marhaen

Peristiwa sejarah Sumpah Pemuda yang di cetuskan pada tanggal 28 oktober 1928 merupakan suatu pengakuan para Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan dirinyake dalam satu kebulatan tekat: satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa melalui rumusan Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia. Tonggak sejarah ini menjadi momentum bersatunya pergerakan kedaerahan dalam usahanyamerebut kemerdekaandari kekuasan penjajahan Belanda. Pemuda dan Pemudi tidak lagi mewakili kepentingan daerahnya atau suku melainkan lebih bersifat kebangsaan yang mampu melepaskan jubah perbedaan. Tidak lah mengherankanbahwaperistiwa 83 tahun lalu menjadi andil dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.

Berkaca dari sejarah kita dapat merunut sepak terjang gerakan pemuda.Gerakan pemuda itu tidakterbatas pada Sumpah Pemuda. Setelah 17 tahun Sumpah Pemuda digemakan , angkatan muda yang dipelopori oleh Chaerul Saleh dan Soekarni menculik ke Rengasdengklok dan mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Dan pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesi di Pegangsaan Timur 56, dan memberitakankeseluruhwilayah Indonesia.

Selanjutnya21 tahun kemudian yaitu tahun 1966, pemuda Indonesia banyak terlibat dalam gerakan menumbangkan penguasa orde lama yang tergabung di KAMI dan KAPPI dan mendirikan rezim Orde Baru (Soeharto) Gerakan ini dikenal dengan istilah Angkatan '66 yang lebih bersifatkepada kontrol sosial.

Kemudian yang terakhir pergerakan kepemudaaan Indonesia yang menumbangkan Rezim otoriter (Orde Baru) selama 32 tahun berkuasa sejak terjadinya penumbangan rezim Orde Lama, maka pada tahun 1998 gerakan pemuda dan mahasiswa mengusung gerbong “REFORMASI” dengan berbingkaikan Demokrasi dan dihapuskannya "KKN" (korupsi, kolusi dan nepotisme) pada1997-1998, lewatpendudukan gedung DPR/MPRoleh ribuan mahasiswa, akhirnya memaksa PresidenSoehartomelepaskan jabatannya sebagai Presiden RI. Berbagai tindakan represif yang menewaskan aktivis mahasiswa dilakukan pemerintah untuk meredam gerakan ini di antaranya:Peristiwa Cimanggis,Peristiwa Gejayan,Tragedi Trisakti,Tragedi Semanggi IdanII,Tragedi Lampung. Gerakan ini terus berlanjut hinggapemilu 1999.

Fakta-fakta di atas juga menunjukkan betapa besarnya peran pemuda dalam pergerakan kebangsaan dan memliki ruang strategis melakukan perubahan dalam kontekskeindonesiaan.. Ini menunjukkan Sprit pemuda selalu berkobar dengan pemikirannya yang berani dan kritis untuk memperjuangkan hak-hak kebangsaaan.

Soekarno pernah mengatakan “berilah aku sepuluh orang pemuda maka aku akan merubah dunia”.Begitu juga dengan Umar bin Khattab pernah mengatakan “setiap aku menemui masalah yang kucari adalah pemuda”..

Pemuda Sekarang

Bila melihat kenyataan peran pemuda masa kini sangat berbeda jauh dengan peranan pemuda pada era sebelumnya. Pemuda kini hidup dalam dunia yang serba-pragmatis sebagai imbas dari guliran budaya globalisaiyang merasuk budaya Indonesia lewat perkembangan teknologi dan informasi yang sangat memikat. Walaupun globalisasi tidak selalu membawa dampak esamey, tetapi positif. Namun globalisasi di Indonesia lebih banyak berdampak esamey, seperti pola hidup masyarakat yang menjadi lebih konsumtif, hedonis, dan materialistic.Akibatnya, pemuda kini tidak lagi mempersoalkan esamey dalam tataran kebangsaan.

Tantangan semakin berat didalam kecenderungan esame yang semakin esame dan dinamis. Persatuan dan kesatuan terancam oleh berbagai persoalan kebangsaan. Perubahan yang diharapkan akan segera terjadi pasca rezim Suharto tumbang ternyata tidak juga terjadii. Bahkan reformasi dibawah kepimpinan presiden Habibie, Abdulrahman Wahid, Megawati, Susilo Bambang Yudhoyono keadaan Indonesia tidak banyak mengalami perubahan.

Pemuda Harus Belajar Sejarah

Pada zaman penjajahan Belanda, para pemuda Indonesia mengambil langkah aktif untukmenyikapi penindasan yang terjadi . Pada saat sekarang ini dimana keadaan Indonesia yang mengalami krisis multidimensional pemuda seyogyanya mampu merevitalisasi persatuan dan kesatuan bangsa. Bukan sebagai penonton saja. Perjuangan terberat bagi pergerakan pemuda saat ini bukan semata menggantikan sebuah esame pemerintahan. Perjuangan terberat dari gerakan pemuda saat ini adalah revolusi “mindset” atau cara pandang pemuda dan kepada nilai-nilai kebangsaanyang beradab. Mengutip perkataan bung karno “musuh kita hari ini tidak lagi melawan penjajah, tetapi musuh kita hari ini adalah melawan esame anak bangsa”.

Pemuda sebagai agent of change atau agen perubahanyang menjelma menjadi sebuah amunisi dari maju mundurnya sebuah bangsa yang senantiasa siap untuk selalu mengambil peran dan memberikan sumbangsihnya untuk kemajuan berbangsa dan bernegara. Sebagai mana yang telah dicita-citakan oleh proklamator negeri ini. Dengan harapan mudah-mudahan pemuda pemudi Indonesia dan generasi penerus bangsa, dapat menjadi soekarno-soekarno masa depan, yang senantiasa menjadi motor pergerakkan kemajuan NKRI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun