Mohon tunggu...
Ida Bagus Indra Dewangkara
Ida Bagus Indra Dewangkara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Antusias saat membahas teknologi/sistem informasi dan sejenisnya.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalkan Transformasi Digital Pendidikan Melalui Rencana Strategis Sistem/Teknologi Informasi

13 Juli 2024   23:02 Diperbarui: 14 Juli 2024   22:26 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Freepik/rawpixelInput sumber gambar

Transformasi digital merupakan konsep yang kini sering digaungkan oleh banyak elemen masyarakat.

Secara definisi, transformasi digital sendiri dapat diartikan sebagai fenomena pengalihan aktivitas konvensional ke dalam bentuk digital.

Pendidikan merupakan salah satu bidang yang tidak terlepas dari fenomena transformasi digital.

Terlebih lagi, pandemi Covid-19 yang melanda pada tahun 2020 hingga 2022 membuat sektor pendidikan harus memanfaatkan sistem/teknologi informasi (SI/TI).

Apa Saja Bentuk dari Transformasi Digital dalam Pendidikan?

Betuk transformasi digital di dalam pendidikan sudah banyak dirasakan. Berbagai bentuk transformasi digital adalah virtual class melalui Zoom, Google Meet, atau Webex, adanya E-Learning, pemanfaatan chatbot AI seperti ChatGPT, pemanfaatan e-book, hingga platform aplikasi yang lainnya.

Di dalam pendidikan tinggi, kampus saat ini sedang gencar memanfaatkan berbagai SI berbasis web ataupun aplikasi untuk menunjang aktivitas akademik.

Kesempatan Transformasi Digital bagi Lembaga Pendidikan

Di era saat ini, seluruh sektor pendidikan memang perlu melakukan transformasi digitai. Terlebih lagi, jika kita sama-sama melihat manfaatnya bagi kemudahaan aktivitas akademik maupun non akademik.

Namun, melakukan transformasi digital yang baik tidak boleh berdasarkan keinginan pribadi saja. Menurut Joe Peppard dan John Ward pada tahun 2002, untuk melakukan transformasi digital diperlukan perencanaan strategis yang matang.

Memang, terkadang konsep "transformasi digital" di Indonesia sering dijadikan ajang "pemborosan anggaran" semata. Contohnya sangat nyata ada di sektor pemerintahan. Dilansir pada laman Kompas, pemerintah saat ini memiliki sekitar 27 ribu aplikasi yang dikembangkan melalui vendor.

Tentu data tersebut bukanlah sebuah kabar yang baik. Mengapa demikian? Ya, karena jumlah aplikasi yang ada sangat berbanding terbalik dengan jumlah aplikasi yang digunakan. Bahkan, ada banya masyarakat yang tidak menggunakan satu pun aplikasi milik pemerintah.

Tidak hanya di dalam pemerintahan, sektor pendidikan juga sebaiknya tidak melakukan transformasi digital secara "grasak-grusuk". Untuk melakukan transformasi digital, langkah-langkah yang paling penting sejatinya ada pada tahap awal. Tahap-tahap tersebut antara lain adalah perencanaan, analisis, dan desain.

Rencana Strategis SI/TI: Langkah Awal Transformasi Digital

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun