Jika dilihat dari empathy map dan hasil pemetaan indikator yang sama, adapun permasalahan yang memiliki urgensi tinggi adalah pada masalah layanan informasi.
Kurangnya layanan informasi seperti informasi berbahasa asing, informasi rute bagi penumpang baru, dan informasi pengalihan jalan tersebut dapat menimbulkan rasa khawatir.Â
Hal-hal tersebutlah yang membuat layanan informasi menjadi masalah dengan urgensi paling tinggi dalam empathy map Teman Bus yang telah tim saya buat.
Selanjutnya, tim sayapun membuat user persona sebagai visualisasi yang berasal dari hasil .sampel wawancara tim, tetapi biodata menggunakan karakter fiksi.
Setelah melihat bagaimana demographics, background, frustrations, goals, dan motivation dari pemodelan user persona, selanjutnya adalah mendefinisikan needs dan insight dari pengguna atau penumpang Teman Bus. Dengan begitu, hasil dari User Need & Insight dari Teman Bus dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Proses yang terakhir pada tahap define adalah membuat How-Might-We (HMW). HMW sendiri merupakan sebuah rancangan yang berisikan pertanyaan bagaimana cara agar pengguna produk mendapatkan apa yang mereka butuhkan.
Lebih jelasnya, untuk hasil HMW yang tim saya buat untuk penumpang Teman Bus dapat dilihat pada gambar berikut.
Setelah mendapatkan lima HMW dari permasalahan masyarakat terhadap Teman Bus di Kota Denpasar, tim saya pun merancang beberapa crazy eights yang menjadi ideasi awal kami.