Sabda kerinduan
Rindu seakan bersabda tatkala jarak membentang
Sementara itu, kerinduan adalah sebuah penyakit batin
Jiwa yang lara, terpenjara oleh sekat waktu
Dan pertemuanlah sebagai penawarnya
Bukankah waktu selalu menjawab?
Sedetik merupakan misteri bagi awam
Apakah kelayakan itu bisa menutupi gemericik yang menopengkan gemuruh
Tak terbata sebagai sebuah disposisi cinta
Menaut hati nun tinggi di atas menara gading
Namun sajak tak mampu lagi menagkap cinta yang mengembara
Di setiap jarak itu ada cinta, bukan antara kedekatan kita
Tapi hati ini telah terbelenggu
Membenamkan cinta sama susahnya bagiku untuk mecintaimu
Asal kau tau, cintaku tak pernah sirna
Bagiku cinta itu seperti energy kehidupan, tidak bisa diciptakan dan tidak bisa dimusnahkan
Itu sebagai teori relativitas cinta
Kalaupun besok pagi kau terbangun tanpa cinta kepadaku
Ku ingin kau tahu bahwa “kau adalah ciptaan Tuhan yang paling indah sekaligus tertuda untukku”
Jakarta, 9 Agustus 2011.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H