Mohon tunggu...
Muhammad Muhdlor Muttaqin
Muhammad Muhdlor Muttaqin Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Money

Pemuda Jauhi Pertanian, Petani Minim Regenerasi

3 Oktober 2020   08:05 Diperbarui: 3 Oktober 2020   08:14 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Sedangkan Menurut KBBI Petani adalah orang yang pekerjaannya bercocok tanam. Perlu diketahui Indonesia saat ini sangat membutuhkan petani, kenapa?

Menurut data BPS produksi padi tahun 2019 turun 4,6 juta ton yang dimana pada 2018 produksi padi nasional sebesar 59,20 juta ton sedangkan pada 2019 hanya sebesar 54,60 juta ton. Disisi lain, penduduk semakin bertambah sedangkan kebutuhan pangan akan ikut bertambah. Kenapa produksi padi bisa menurun?

Mari kita lihat luas penen padi, ternyata turunnya produksi padi ini diiringi dengan turunnya luas panen padi. Pada tahun 2019 luas panen padi turun 0,7 juta hektar yang semula pada 2018 sebesar 11,38 juta hektar pada tahun 2019 menjadi 10,68 juta hektar saja. Apa sih penyebabnya?

Penurunan luas panen padi disebabkan oleh buruknya cuaca pada awal tahun 2019 dan juga disebabkan oleh pembangunan yang terjadi di berbagai daerah. Pembangunan tersebut juga mengakibatkan turunnya jumlah petani karena kehilangan lahan pertaniannya. Artinya Petani di Indonesia semakin berkurang setiap tahunnya?

Melihat data Sutas 2018 petani di Indonesia berjumlah kurang dari 33.5 juta orang. Kelompok umu yang mendominasi ialah dari umur 45-54 tahun, berbanding terbalik pada generasi muda Indonesia dimana petani dengan kelompok umur <25 tahun hanya sebanyak 273ribu orang saja. Kenapa generasi muda Indonesia seakan menghindari sektor pertanian?

Generani millennial atau generasi muda Indonesia menghindari sektor pertanian karena dinilai kurang memberikan penghasilan. Ini terbukti karena banyak lulusan pertanian dari salah satu kampus negeri di Jawa Barat yang lebih memilih beralih profesi untuk kerja di Bank. Bagaimana jadinya apabila petani tidak ada regenerasi?

Pertanian adalah sektor penting di Indonesia karena padi adalah makanan pokok masyarakat. Inilah yang akan terjadi apabila tidak ada regenerasi petani:

  • Profesi petani akan hilang, seiring berjalannya waktu petani yang bertahan akan semakin tua dan minimnya regenerasi akan membuat satu persatu petani tumbang. Sehingga apabila ditarik waktu jauh kedepan tidak ada lagi yang menjadi petani.
  • Ekosistem akan rusak, sawah atau lahanpertanian merupakan habitat bagi sebagain satwa seperti ular, tikus, belalang, atau hewan yang lain. Hilangnya habitat mereka akan membuat mereka mencari makanan hingga ke daerah pemukiman. Orang yang bertemu justru cenderung untuk membunuh hewan tersebut terlebih reptile seperti ular. Dan apabila itu terjadi rusaklah ekosistem lingkungan karena rantai makanan terputus.
  • Krisis Bahan Pangan, tanpa adanya petani Krisis bahan pangan sudah pasti akan terjadi karena kebutuhan masyarakat yang tidak diiringi oleh pasokan bahan pangan yang mencukupi.
  • Harga sembako akan naik, krisis bahan pangan membuat pemerintah Indonesia mau tidak mau harus impor bahan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
  • Alih fungsi lahan, beralihnya profesi seorang petani akan membuat lahan pertaniannya beralih fungsi. Salah satu contoh sawah yang dijadikan sebuah perumahan atau pusat perbelanjaan. Hal itu membuat berkurangnya lahan hijau di Indonesia sehingga udara akan terasa tak sehat.
  • Itu beberapa dampak tidak adanya petani regenerasi petani. Lalu apa upaya pemerintah saat ini untuk mengatasi hal tersebut?

Pemerintah Indonesia sedang gencar untuk menyejahterakan petani untuk menarik minat para generasi millennial untuk terjun di sektor pertanian. Alat alat canggih pun sudah tersedia untuk memudahkan proses Bertani. Strategi Kementan yaitu Recofusing Anggaran sejak 2015 dengan tujuan meningkatkan bantuan untuk petani. Semoga langkah pemerintah ini berhasil dan dapat memberikan daya tarik bagi generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian agar pertanian di Indonesia terus berjalan dan kebutuhan pangan  dapat terpenuhi.

Sumber data: www.bps.go.id (Sutas 2018 dan Tabel Dinamis Pertanian)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun