Mana yang harus didahulukan ? hati atau budaya? mereka berdua sama sama penting , hati yang membuat manusia tegap berdiri dengan keyakinannya dan budaya yang telah memamerkan kedigdayaannya sehingga bisa terus didukung untuk dilestarikan. Tapi zaman menelan keduanya. membungkusnya, lalu membuangnya pada ketiadaan. Itulah reformasi.
Mahasiswa adalah salah satu basis terpenting dalam sejarah reformasi. Sejarah tenggelamnya jenis kekuasaan yang diharamkan oleh dasar negara , sebuah catatan manis dan hasil perjuangan yang pantas diraih oleh Ibu pertiwi dan putra putrinya dengan membayar beberapa nyawa yang harus jadi persembahan.
Tapi percayalah, efek dari sejarah , adalah romantismenya. Apakah itu sebuah kemenangan yang prestisius ataupun sebuah luka mendalam yang menjadi trauma tanpa dasar. Keduanya tidak bisa dihindari , seperti saat menelan obat kaupun harus merasakan pahitnya.Tidak bisa tidak.
Pertanyaannya, apakah saat kita tersadarkan oleh fenomena tersebut, kita tetap berpegang teguh pada efeknya? pada sesuatu yang tidak bisa kita kaitkan dengan problematika hari ini ? ingat bahwa sejarah adalah suatu landasan , pembelajaran masa lalu yang harus diambil hikmah dan pelajarannya, bukan landasan drama kehidupan yang harus kita usahakan agar bisa kita ulang, ini yang terjadi pada sejarah mahasiswa , dan sejarah yang di “maha” –kannya. Reformasi.
Turun ke Jalan ! tentang penguasa ! lalu apa? apa sebagai mahasiswa kita harus mencari kesalahan dan mengritiknya? pahamilah bahwa semua manusia itu selalu tidak sempurna. Bukan berarti kita tidak peka terhadap para pejabat yang melakukan penyelewengan , tetapi selektiflah dalam melihat, jadilah objektif dan pandangilah dengan akal sehatmu, bukan akal sehat temanmu.Mahasiswa adalah kaum intelektual yang seharusnya tidak mudah terbawa arus, bahkan arus pemikiran semu dalam hal pergerakan sekalipun.
Yang dibutuhkan mahasiswa dewasa ini adalah pencerdasaan, semua dilalui dengan pemahaman yang kental terhadap permasalahan bangsa, terhadapa hal yang dirasa salah dan tidak sejalan dengan kepentingan rakyat. Menjadi pembelajar yang selalu merasa kekurangan dan kepedulian adalah langkah awal untuk memulai sebuah gerakan mahasiswa yang lebih baik.
Hidup mahasiswa ! hidup rakyat Indonesia !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H