Pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur di Kepulauan Riau (Kepri) ada dua calon yang akan berkompetisi. Pertarungan sengit ini terjadi antara pasangan HM Sani-Nurdin Basirun (Sanur) dan pasangan Soerya Respationo-Ansar Ahmad (SAH).
Perli diketahui, masyarakat Indonesia saat kini sudah cerdas dalam memilih. Mereka tidak lagi bisa dibohongi atau di iming-imingi oleh janji-janji palsu. Apalagi memilih cuma karena si calon putra daerah.
Yang mereka butuhkan adalah seseorang yang bisa membangun perekonomian dan mempunyai kepedulian tinggi terhadap masyakarat kelas bawah. Siapapun dia, termasuk warga pendatang jika memang bisa membuat daerah kita menjadi kebih maju dan berkembang, kenapa tidak.
Ibarat permainan sepak bola, calon gubernur Kepri, Sani merupakan tuan rumah atau putra daerah yang kebetulan lahir di Kundur sebuah kecamatan di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau. Sedangkan Soerya Respationo adalah pria pendatang kelahiran Semarang, Jawa Tengah yang sudah puluhan tahun mengabdi di Kepri. Keduanya akan berkompetisi untuk menduduki tahta Kepri Satu.
Dalam dunia sepak bola, tuan rumah memang selalu diunggulkan. Namun perlu diketahui, dalam olahraga sepak bola juga tuan rumah tidak selalu menang. Terlebih lawanya adalah tim yang memang mempunyai strategi yang matang. Seperti halnya sosok Soerya Respationo yang sudah tak asing lagi dimata masyarakat Kepri, Batam khususnya.
Dalam rentan waktu 15 tahun perjalanan hidup Soerya di Batam, baik dalam profesinya di Kepengacaraan, Tokoh Masyarakat, Pengurus Partai, Wakil Ketua DPRD hingga wakil gubernur Kepri, pria yang biasa disapa "Romo" ini sudah cukup dikenal dan banyak memberikan kemajuan di Kepri.
Berbagai jabatan penting di pemerintahan mulai dari anggota DPRD Kota Batam pada tahun 2000, Wakil Ketua DPRD Batam, Ketua DPRD Batam dan Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepri, dan saat ini sebagai Wakil Gubernur Kepri sudah ia raih.
Berbagai jabatan yang sudah pernah ia raih, bukannya didapat dengan mudah atau instan. Soerya sendiri sampai menjadi orang penting di Provinsi Kepri melalui perjuangan yang berliku liku. Soerya datang ke Batam pada tahun 1989. Ia merantau ke Batam setelah menamatkan kuliahnya S1 dijurusan Hukum pada Universitas Gajah Mada Yogjakarta. Dan saat ini, tokoh jawa di Kepri ini sudah memiliki gelar Doktor.
Ketika menempati posisi- posisi tersebut, hari Soerya dipenuhi dengan segala kegiatan baik sosial, politik ataupun hanya sekedar berdiskusi dengan teman-temannya. Dimana semua ini dilakukan mulai dari pagi sampai malam hari. Bahkan tak jarang hal ini dilakukan sampai larut malam menjelang dini hari.
Sosok Soerya Respationo pun dianggap memiliki kemampuan untuk merangkul tokoh-tokoh yang diinginkan dan menghimpun massa yang selalu siap mendukung dan mengikuti gerak langkah dan instruksinya.
Hal ini bisa dilihat dari setiap acara atau aktivitasnya yang selalu dikelilingi baik oleh rekan-rekan dari aparat maupun orang-orang yang siap melaksanakan segala instruksinya.
