Ketika asa ingin putus namun harapan yg menjulang menuntut pergerakan.
Pergerakan membutuhkan perjuangan namun tantangan menunggu dengan menantang.
Saat keputusasaan melanda maju serasa mustahil, mundur terasa malu.Â
Saat malu datang kuingat mereka teguh menjadi pondasiku. Â Ingin rasanya terlelap tanpa memikirkan semua yg menjadi kendala, Â ingin hati terus maju namun kendala tetap teguh berdiri seakan terus menunggu pergerakan.
 Ingin rasa untuk bangkit namun terasa sesak mempersiapkan diri untuk bergerak.Â
Diri ini sadar terus mengeluh hanya memperlama penyelesaian yang akan dihadapi. Diri ini sadar bahwa keluhan ini harus secepat mungkin dihadapi, cepat tegap memulai mengerjakan sesuatu yang dirasa berguna. Tersadar bahwa tak ada lagi waktu putus dalam keasaan ini. Kukatakan pada diri tegaplah, kamu mampu dan kamu pasti bisa.
Dengan semua yang ada ku harus mampu untuk bersyukur, bersiap untuk memulai semuanya agar asa semangat untuk menerjang seluruh kendala yang berdiri tegap menantang. Â
Diri sendiri percaya bahwa dirinya mampu. Maka itu cukup menghilangkan sedikit kejenuhan ini. Namun aku katakan bahwa aku akan siap untuk bangkitÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H