Sebagai seorang manusia, kita merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain ini disebut hubungan. Sering kali kita dengar kalimat "Carilah relasi sebanyak mungkin agar lebih mudah menjalani hidup." Â
Dari sini dapat kita simpulkan bahwa relasi merupakan salah satu kunci kesuksesan seseorang. Untuk menjaga hubungan sesama manusia, kita perlu untuk saling memahami. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenal karakteristik seseorang, mulai dari melakukan pendekatan secara personal hingga mengetahui karakteristik seseorang melalui tes pengenalan diri, salah satunya adalah MBTI.
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator adalah salah satu jenis tes kepribadian karya Isabel Briggs Myerr. Dalam sistem MBTI, manusia dikelompokkan menjadi 16 tipe kepribadian yang didasarkan dengan preferensi dasar murni psikologis seseorang dalam melihat dunia dan membuat keputusan.Â
Memahami tipe MBTI seseorang menjadikan kita dapat memprediksi reaksi apa yang akan mereka berikan saat berhadapan dengan berbagai hal. Hal ini juga memprediksi bagaimana seseorang memutuskan sesuatu, mengatasi masalah, bahkan cara seseorang memandang orang lain.
Berdasarkan beberapa penelitian, MBTI bahkan mampu mengetahui bagaimana sifat seseorang yang mampu menghadapi rintangan dan menjadi sukses. Itu berarti terdapat sifat kecenderungan yang mampu memacu suatu pribadi untuk melakukan manajemen stress lebih cepat dari pada orang lain.Â
Beberapa sekolah juga mulai menggunakan sistem MBTI sebagai alat untuk membantu siswanya menentukan jenjang karirnya. Memang MBTI tidak 100% dijadikan acuan utama, namun MBTI dinilai mampu untuk membantu seseorang mengetahui kelebihan dan kekurangan dirinya sehingga dapat memilih karir dengan lebih presisi.
Berdasarkan alasan tersebut, memahami MBTI seseorang akan mempermudah kita dalam memahami karakteristik seseorang. Disamping terus berbuat baik dan memberikan support positif pada mereka, dengan memahami tipe MBTInya, kita mampu menjadi teman atau sosok yang mampu memberikan rasa nyaman bagi seseorang untuk menjadi dirinya sendiri.
Bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kita perlu mengubah sifat untuk dapat menjaga hubungan dengan orang lain? Tentunya tidak, karena dengan hubungan yang baik pastinya seseorang juga akan mencoba untuk mengerti keadaan kita sehingga dapat saling memaklumi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H