Mohon tunggu...
S Eleftheria
S Eleftheria Mohon Tunggu... Lainnya - Penikmat Literasi

***NOMINEE BEST IN FICTION 2023 dan 2024*** --- Baginya, membaca adalah hobby dan menulis adalah passion. Penyuka hitam dan putih ini gemar membaca tulisan apa pun yang dirasanya perlu untuk dibaca dan menulis tema apa pun yang dianggapnya menarik untuk ditulis. Ungkapan favoritnya, yaitu "Et ipsa scientia potestas est" atau "Pengetahuan itu sendiri adalah kekuatan", yang dipaparkan oleh Francis Bacon (1561-1626), salah seorang filsuf Jerman di abad pertengahan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Aku Pikir Kau Sahabatku yang Baik

14 Oktober 2023   14:46 Diperbarui: 17 Oktober 2023   00:30 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kaca jendela pecah. (Sumber gambar pixabay.com)

"Aku hanya berpikir bagaimana kalau Nyonya Mirna keluar dan kita ketahuan?"

"Tidak, itu tidak akan terjadi. Gelap, tidak seorangpun akan melihat kita."

"Kalau ada orang yang melihat kita bagaimana? Terus kita akan ditangkap."

"Polisi tidak akan menangkap kita, tenang saja."

"Tetap saja aku bilang jangan, Marcus!"

"Aku tahu kau takut Ayahmu. Dia akan memukulmu, kan?"

Aku memikirkan kembali tawaran Marcus. Lagi-lagi dia mengajakku melakukan perbuatan konyol. Herannya, meski Ayah kerap kali memarahiku, aku tidak pernah menyalahkan Marcus.

Marcus menjadi sahabatku karena di sekolah kami, dia tidak memiliki teman. Semuanya tidak mau mendekat, kecuali aku. Marcus baik kepadaku. Dia sering membelikanku es krim dan biskuit sebagai imbalan jika aku menuruti kemauannya. 

Menurut temanku yang lain, Marcus nakal. Dia memang kerap memukul anak-anak yang ukuran tubuh mereka lebih kecil darinya. Dia juga suka mencontek saat ulangan dan seringkali tidak mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Pernah suatu hari, Pak Zulhan, guru matematika kami, menanyakan pekerjaan rumahnya, tetapi Marcus malah mengatakan bahwa tugas dari guru sekolah itu tidak penting. 

Pak Zulhan marah dan menjewer telinga Marcus hingga memerah. Marcus lalu disuruh membersihkan toilet kotor berbau pesing di pojok sekolah. Akibatnya, dia muntah-muntah dan jatuh sakit sampai tiga hari lamanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun